Sosok Idjon Djanbi, Pencetak Kopassus Pertama, Dibenci Pribumi karena Jejak Militer Elite Belanda

Idjon Djanbi harus menanggung risiko akan kebencian warga lokal terhadap Belanda, pihak yang telah menyengsarakan bangsa Indonesia

Editor: Faisal Zamzami
Kolase Tribun Jabar
Idjon Djanbi 

Ia pun memutuskan memeluk agama Islam dan menambahkan nama menjadi, Mochammad Idjon Djanbi.

Baca: Gubernur Umrah, Wagub Minta DPRA Jadwal Ulang Sidang Paripurna Hak Interpelasi

Baca: Tina Talisa Mantap BerHijab, Inilah 11 Potret Cantik Penampilan Terbarunya, Bikin Adem!

Setelah menjadi duda saat awal kedatangannya di Indonesia, ia pun kembali mengisi kekosongan hatinya dengan gadis lokal.

Idjon Djanbi menikahi perempuan asli tanah Sunda, kemudian hidup tentram sebagai petani bunga.

Di tengah kehidupan rukun bersama keluarga kecilnya, tiba-tiba ada seorang utusan penting bertamu ke rumahnya, pada 1951.

Ia adalah Letnan Dua Aloysius Sugianto, dari Markas Besar Angkatan Darat.

Ia membawa mandat guna membujuk Idjon Djandi sebagai pelatih tunggal.

Idjon Djanbi diminta melatih komando di pendidikan CIC II Cilendek, Bogor.

Tak mudah bagi Sugianto bernegosiasi dengan Idjon Djanbi.

Baca: SSB Mentari Sulha Nagan Raya Diundang Mengikuti Kompetisi Singa Cup di Singapura

Baca: VIDEO - PT Sabena Santuni Anak Yatim dan Gelar Buka Puasa Bersama

Pasalnya, Idjon Djanbi sudah nyaman atas kehidupan yang tengah di jalaninya di pedesaan.

Namun, berkat kegigihan dan kesabaran Sugianto yang rela menginap dua hari dua malam, membuat Idjon Djanbi luluh.

Alhasil, Idjon Djanbi meluncur sebagai pengajar sipi selama tiga bulan.

Tak disangka, Idjon Djanbi justru kembali masuk ke dunia militer, bukan lagi warga sipil.

Pada 1 April 1952, ia resmi diangkat menjadi mayor infanteri TNI AD.

Ia mendapatkan tugas berat untuk melatih kader perwira dan bintara sebagai pasukan khusus.

Baca: Dianggap Kejahatan Perang, Penembak Razan Al-Najjar Bisa Diseret Ke Tiang Gantungan

Baca: BREAKING NEWS - Gubernur Mangkir di Sidang Paripurna Hak Interpelasi DPRA, Wagub Pun tak Hadir

Akhirnya pada 16 April 1952, secara resmi dibentuk Kesatuan Komando Teritorium Tentara III/Siliwangi di bawah pimpinan Mayor Inf Idjon Djanbi.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved