VIDEO - Ini Rahasia Kelezatan Mi Caluek Grong-Grong
Jika Anda berkunjung ke Kabupaten Pidie, maka jangan lewatkan mencicipi lezatnya mi caluek yang aslinya dijual di Pasar Grong-Grong
Penulis: RA Karamullah | Editor: Zaenal
SERAMBINEWS.COM, SIGLI – Banyak yang menyebut, Aceh adalah surganya para pemburu kuliner.
Faktanya memang benar adanya, selain masakan lauk pauknya yang sangat terkenal, Aceh juga memiliki rupa-rupa olahan mi.
Salah satunya adalah mi caluek Grong-Grong.
Nah, jika Anda berkunjung ke Kabupaten Pidie, maka jangan lewatkan mencicipi lezatnya mi caluek yang aslinya dijual di Pasar Grong-Grong, sekitar 5 kilometer dari Sigli, ibukota Kabupaten Pidie.
Entah bagaimana ceritanya sehingga mi olahan ini dinamakan mi caluek.
Namun, untuk diketahui saja, caluek berasal dari bahasa Aceh yang bermakna cocol.
Mungkin karena menggunakan tangan (caluek) saat penjual mengambil mi ini dalam keranjang (wadah tempat menjual mi).
(Baca: Membandingkan Selera Makan Donald Trump dan Kim Jong Un, Beda 180 Derajat)
(Baca: Sie Itek Puteh Antarkan Kota Sigli Tampil Sebagai Juara Festival Kuliner)
Sekilas mi ini memang mirip dengan mi aceh yang sudah terkenal hingga pelosok Indonesia.
Seperti halnya mi aceh, mi caluek Grongjuga menggunakan olahan mi kuning yang terbuat dari tepung sebagai bahan utama.
Yang membedakannya dengan mi aceh adalah bahan pelengkap.
Adalah kakak beradik, Mardiana dan Nur Hayati, pedagang sekaligus peracik resep mi caluk.
Hebatnya lagi, hampir semua bahan-bahan dihasilkan dari kebun sendiri.
Di dapur produksinya di Desa Beureuleung, Kecamatan Grong Grong, sedari subuh Mardiana dan Nur Hayati dibantu masing-masing para pekerjanya menyiapkan bahan.
Mulai dari mengolah tepung hingga menjadi mi, membuat kuah kacang, tempe, jengkol, hingga meracik urap.
Ya, tak heran kalau rasanya juara.
(Baca: VIDEO - Menyantap Sate Gurita di Tepi Pantai Sabang)
(Baca: Emping Melinjo Pidie Jadi Oleh-Oleh Lebaran, Laku 100 Kg Per Hari, Dikirim ke Medan dan Jakarta)
Mi legendaris khas Grong Grong ini sudah ada sejak 1988.
Menariknya lagi, untuk menikmati kelezatan seporsi mi caluk cukup membayar Rp 1.000 saja.
Anda bisa menemukan mi caluek ini di Pasar Grong-Grong setiap saban sore selama Bulan Ramadhan, atau mulai siang pada hari-hari biasa.
Produksi mi caluek dua bersaudara ini juga telah dipasarkan hingga ke Jantho dan Keumala.
Lihat videonya berikut ini.