Warga Curhat Ada Remaja Berpacaran di Pinggir Laut Uleelheu Pagi Ramadhan, Begini Tanggapan Pemko
Tulisan tersebut memuat tentang kegelisahan warga yang melihat pelanggaran syariat oleh pasangan muda-mudi, di kawasan pantai Uleelheu, Banda Aceh.
Penulis: Zainal Arifin M Nur | Editor: Zaenal
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Sebuah tulisan berjudul “Curhat terbuka untuk pak walikota” beredar di media sosial dan fasilitas berbagi pesan, Ahad (10/6/2018).
Namun tak diketahui pasti siapa yang menulis curahan hati (curhat) tersebut.
Karena, seperti yang beredar di sebuah grup Whatsapp, pada bagian paling bawah tulisan itu hanya bertulis “By: Bunda Jutek”.
Tulisan tersebut memuat tentang kegelisahan warga yang melihat pelanggaran syariat oleh pasangan muda-mudi, di kawasan pantai Uleelheu, Banda Aceh.
Mirisnya, tindakan yang disebut melibatkan para remaja itu terjadi di Bulan Suci Ramadhan.
“Saya mau curhat dikit pak, pagi ini saya keluar subuh-subuh dari rumah untuk mengejar sunrise di dermaga pelabuhan baru ulelhe. Tapi keindahan sunrisenya rusak selain karena mendung, juga karena tingkah para remaja yang berpacaran pada bulan ramadhan di pinggir laut. Remaja berkeliaran berpasangan tanpa menutup aurat bahkan ada yg berani merokok di pinggir jalan,” si penulis memulai curhatannya.
(Baca: Gajah Jinak Bunta Mati Dibunuh, BKSDA Janjikan Hadiah Rp 10 Juta Bagi yang Berhasil Ungkap Pelaku)
(Baca: Insiden Kekerasan terhadap Pengemudi Taksi Online di Bandara SIM, Ini Kata Haji Uma)
“Saat sepasang remaja mau berciuman, saya teriak, karena saya tak mau menjadi selemah-lemah iman yg hanya bisa membenci di dalam hati. Saya teriak " ya Allah lemparkanlah mereka ke laut", mereka kaget dan saya di tatap dgn pandangan aneh, di anggap orang gila kali. Tapi kalau bapak yang teriak pasti beda,” lanjut dia.
Si penulis surat pun meminta kepada Wali Kota Banda Aceh untuk datang ke kawasan pantai Uleelheu pada suatu subuh, dengan membawa serta petugas Wilayatul Hisbah.
“Coba deh pak, setelah shubuh jangan tidur lagi, bawa wilayatul hisbah ke pinggir laut ulelhe, di jembatan baru tempat biasa pengunjung menikmati sunrise, dan tangkapin tu remaja yg berpacaran di bulan ramadhan, yang merokok pagi hari, yang enggak tutup aurat.”
“Saya minta maaf juga pak, kalau bahasa saya keras dan kasar, karena pemimpin sekarang banyak yang budeg pak, kalau enggak keras dan kasar mungkin enggak kedengaran,” tulis dia sambil meminta para para facebooker yang membaca suratnya untuk membagikan surat tersebut, agar bias sampai kepada Wali Kota Banda Aceh.
(Baca: BREAKING NEWS - Gunakan Alat Canggih, Peneliti Temukan Bekas Kerajaan di Lokasi IPAL Gampong Pande)
“Bagi para facebooker yg membaca, suka atau tidak suka dengan pendapat saya, sebarkan aja biar sampai ni surat ke tangan pak Amin. Paling ujung-ujungnya saya ditangkap. Kalau saya ditangkap itu membuktikan bahwa pemimpin kita hanya berani pada orang kecil yang benar,dan takut pada orang besar yang salah...”
Penelusuran Serambinews.com, curhat tersebut ternyata juga diposting di akun Facebook Abdullah Tambue, pada Ahad (10/6/2018) pukul 15.14 WIB.
Tanggapan Pemko Banda Aceh
Tapi diperkirakan tulisan ini sudah duluan sampai kepada pihak Pemko sebelum diposting di Facebook Abdullah Tambue.
Buktinya, beberapa jam sebelum tulisan ini diposting oleh Abdullah Tambue, laman Facebook Pemko Banda Aceh yang dikelola oleh bagian humasnya, telah memosting tanggapan terhadap laporan warga mengenai dugaan pelanggaran syariat di kawasan pantai Uleelheu.
Tanggapan Pemko Banda Aceh ini diposting pada Ahad (10/6/2018) pukul 08.01 WIB.
(Baca: Pisah dengan Kim Jong Un, Donald Trump Nginap di Hotel Rp 73 Juta/Malam, Ada Lift Langsung ke Kamar)
Berikut bunyi postingan lengkap Pemko Banda Aceh.
“Menanggapi laporan warga mengenai kegiatan setelah Subuh yang mulai marak dilakukan warga dengan duduk di suatu tempat dengan yg bukan muhrimnya jelas ini kegiatan pelanggaran syariat, pemerintah kota Banda Aceh melalui dinas Satpol PP dan WH Kota Banda Aceh melakukan penertiban dan penjagaan di beberapa lokasi, salah satunya di jalan pantai Ulee Lheue hingga pelabuhan.
Satpolpp siap dan siaga untuk mengatasi beberapa jenis pelanggaran yang meresahkan warga, termasuk untuk urusan pelanggaran syariah seperti ini, yang dapat mengganggu bulan suci ini dan mencoreng marwah banda aceh sebagai kota syariah.
Pemerintah mengimbau agar, tidak ada lagi kegiatan-kegiatan yang melanggar syariah lainnya di Banda Aceh, apalagi di bulan ramadhan yang tinggal beberapa hari lg. Termasuk kegiatan balap liar yg juga sangat meresahkan warga.
Mari kita jaga ramadhan dan jelang idul fitri ini dengan rasa aman dan nyaman tanpa mengusik dan terusik.
Bagi warga yg melihat pelanggaran syariat dan ketentraman ketertiban umum masyarakat dapat menghubungi Call centre pol PP WH di nomor 081219314001 selama 24 jam.”
Menyertai tanggapan itu, laman Pemko Banda Aceh juga mengunggah satu foto yang memperlihatkan aktivitas petugas Wilayatul Hisbah yang bersiaga di depan pintu gerbang masuk Pelabuhan Uleelheu.
Hingga Ahad (10/6/2018) malam, postingan di laman Pemko Banda Aceh ini telah 6 kali dibagikan dan dikomentari sejumlah warganet.
“Mantap... Benar-benar proses menuju Gemilang namun tetap dlm bingkai Syari'at,” tulis pemilik Muzakkir Hanka.
“Alhamdulillah... langsung direalisasi... Kalau jam 8 malam WH pattoli ke lampineng dan sekitarnya (warkop) yaaa,” tulis Usfur Rieda.
Kiki Hermanrd Hebat; “Gerak cpt pemko banda aceh,smg banda aceh tetap gemilang trs.”
“Jangan panas taik ayam,” timpal pemilik akun Popon Barca.(*)