Idul Fitri 139 H
Selamat Hari Raya Idul Fitri - Ini Adab Bertamu Sesuai Anjuran Rasulullah
Sunnah jika seorang yang minta izin bertamu ditanya namanya, “Siapa anda?” maka harus dijawab dengan nama atau panggilan yang sudah dikenal
Penulis: Zainal Arifin M Nur | Editor: Zaenal
Dari Abu Musa Al-Asy’ary RA berkata: “Rasulullah SAW bersabda: "Minta izin masuk rumah itu tiga kali, jika diizinkan masuklah, dan jika tidak dizinkan pulanglah," (HR. Bukhari dan Muslim)
Allah SWT berfirman yang artinya:
"Jika kamu tidak menemui seorangpun di dalamnya, maka janganlah kamu masuk sebelum kamu mendapat izin. Dan jika dikatakan kepadamu: Pulanglah, maka pulanglah kamu. Itu lebih bersih bagimu dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”(QS. An-Nuur: 28)
(Baca: Palestina Jadi Tema Peserta Pawai Takbir Idul Fitri 1439 H di Banda Aceh)
4. Ketuk Pintu dengan perlahan
Tidak dibolehkan mengetuk pintu rumah dengan kasar, tidak menggedor-gedor dan tidak berlebihan
Hal itu sebagaimana diriwayatkan dari Anas bin Malik RA: “Kami di masa Nabi SAW mengetuk pintu dengan kuku-kuku.” (HR. Bukhari dalam Adabul Mufrad bab Mengetuk Pintu)
5. Jangan berdiri tepat di depan pintu masuk
Jangan berdiri tepat di depan pintu masuk, tetapi berdirilah di samping kiri atau kanan pintu.
Hal ini untuk mencegah supaya kita tidak secara langsung melihat apa yang ada di dalam rumah sebelum diizinkan.
Hal ini berkaitan dengan kesiapan pemilik rumah untuk mempersiapkan segalanya dalam menyambut tamu.
Dalam sebuah hadits diriwayatkan, “Adalah Rasulullah SAW apabila mendatangi pintu seseorang, beliau tidak menghadapkan wajahnya ke depan pintu, tetapi berada di sebelah kanan atau kirinya dan mengucapkan assalamu’alaikum.. assalamu’alaikum,” (HR. Abu Dawud).
(Baca: Palestina Jadi Tema Peserta Pawai Takbir Idul Fitri 1439 H di Banda Aceh)
6. Jangan mengintip ke dalam rumah
Setiba di rumah yang dikunjungi tetaplah berada di luar rumah sampai pemilik rumah mempersilakan masuk dengan membuka pintu.
Sebelum pintu dibuka jangan coba-coba mengintip ke dalam rumah, walau hanya untuk memeriksa apakah ada orang di dalam rumah atau tidak.
Dari Anas bin Malik RA, ada seorang laki-laki mengintip kamar Nabi SAW, lalu Nabi berdiri menuju kepadanya dengan membawa anak panah yang lebar atau beberapa anak panah yang lebar, dan seakan-akan aku melihat beliau menanti peluang untuk menusuk orang itu.” (HR. Bukhari dalam Kitabul Isti’dzan)