Pelayaran Mulai Normal
Di tengah prakiraan analis BMKG bahwa cuaca Aceh masih tak bersahabat hingga Jumat (22/6) besok
“Kapal akan berangkat jika kondisi laut aman dan kemungkinan besar kondisi laut kini mulai membaik karena cuaca berangsur membaik,” demikian Lailan.
Nelayan belum melaut
Kendati pelayaran angkutan laut mulai normal, tapi para nelayan Aceh Jaya sejak sepekan lalu hingga Kamis kemarin belum juga melaut lantaran nelayan masih mengkhawatirkan gelombang tinggi. Tidak melautnya para nelayan, menyebabkan ikan langka di kawasan Calang dan sekitarnya. Kalaupun ada, harganya lebih mahal dari harga sebelumnya.
“Sejak musim barat nelayan kita tidak ada yang berani melaut, akibat tingginya gelombang laut,” kata Usman U, Panglima Laot Aceh Jaya, kepada Serambi kemarin.
Ia tambahkan, musim angin barat diperkirakan masih berlangsung hingga Agustus mendatang, namun dalam waktu selama itu bukan berarti nelayan tidak bisa melaut. “Tetap bisa melaut, tapi dengan aktif melihat celah musim barat. Jika ada waktu yang gelombang atau angin kencangnya reda, ya nelayan pasti melaut,” kata Usman.
Ia tetap mengingatkan para nelayan setempat untuk tetap berhati-hati dan waspada saat melaut karena secara umum kondisi cuaca di Aceh saat ini memang sedang tak bersahabat. “Tetap utamakan keselamatan. Jika masih ada yang ragu, sebaiknya tunda dulu melaut,” wejang Usman.
Tiga hari lalu, Zakaria Ahmad selaku Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Iskandar Muda Banda Aceh mengingatkan bahwa cuaca buruk masih melanda sebagian besar wilayah Aceh hingga Jumat (22/6) terutama di kawasan barat-selatan Aceh.
Cuaca buruk itu ditandai dengan hujan deras, angin kencang, puting beliung, dan gelombang laut yang tinggi sehingga mengganggu sejumlah pelayaran. Tapi faktanya kemarin kondisi peraiaran di wilayah barat-selatan Aceh mulai normal. (de/sm/c45/dik)