Luar Negeri
Cerita Juliane Koepcke, Satu-satunya Penumpang Selamat Usai Pesawat Jatuh dari Ketinggian 3.048 M
Di antara penumpang ada dua warga Jerman, ahli ornitologi Maria Koepcke dan putrinya yang berusia 17 tahun, Juliana.
Akhirnya, setelah jatuh bebas dari ketingggian 10.000 kaki, pesawat meluncur di tengah hutan Amazon.
Kurang dari satu jam usai musibah terjadi, Juliana menemukan dirinya sebagai satu-satunya yang selamat dari penerbangan LANSA 508.
Meski nyawanya selamat, dia terluka parah.
Tulang selangkanya patah, ada luka dalam di kakinya, dan dia menderita gegar otak parah.
Baca: Banda Aceh Tuan Rumah Muzakarah Ulama Internasional
Ketika pesawat itu hancur, gadis remaja yang masih terikat di tempat duduknya itu terjatuh ke tanah.
Dalam setengah sadar, dia memanggil ibunya, tetapi tak ada suara apapun.
Namun demikian, putri seorang ahli zoologi berpengalaman yang telah menghabiskan 1,5 tahun tinggal di sebuah stasiun penelitian hutan hujan, ingat pelatihannya.
Dia mencoba mengais-ngais makanan di reruntuhan pesawat tetapi hanya menemukan sebungkus permen untuk menahan rasa lapar.
Karena dia rabun dan kehilangan kacamatanya, sulit baginya untuk melihat ke mana dia pergi.
Selain itu, penglihatannya rusak karena dekompresi mendadak kabin pesawat.
Baca: Tim Selam Diturunkan Cari Satu Lagi Bocah Tenggelam di Pantai Lhok Kruet Aceh Jaya
Dia menyerah pada kenyataan jika ibunya selamat dari kecelakaan setelah dia menemukan beberapa mayat yang tersebar di sekitar hutan.
Juliane tidak punya pilihan selain melanjutkan perjalanan melalui hutan hujan lebat, dengan harapan menemukan tanda-tanda peradaban.