Tips Berhaji Bagi Penderita Diabetes, Jangan Lupa Selalu Sedia Permen dan Makanan Kecil
Jangan sampai ada waktu makan yang terlewati atau jarak waktu makan yang terlalu panjang. Jangan sampai gula
Sayur dan buah sangat dianjurkan. Buah yang manis, seperti apel, pisang atau mangga – kalorinya dapat dihitung sebagai tambahan. Sebelum berangkat, sebaiknya Anda berkonsultasi dulu dengan dokter atau ahli gizi mengenai penataan porsi makanan itu.
Saat menjalankan ibadah haji, perlu diingat untuk makan pada waktunya. Jangan mengundur-undur waktu makan, sesibuk apa pun Anda, agar tidak mengalami hipoglikemia.
Makanlah dalam jumlah cukup dan bergizi, walau rasa makanan di sana mungkin kurang sesuai dengan lidah kita.
Fisik kuat didapat dari latihan dan perawatan yang baik. Maka, sejak sekarang, usahakanlah agar kadar gula darah Anda terkontrol baik. Caranya, dengan menjaga dan menata makanan sesuai kebutuhan, olahraga yang cukup dan teratur, serta makan obat sesuai petunjuk dokter.
Cadangan obat
Beri tahun teman sekamar atau seperjalanan kalau Anda penderita diabetes. Tujuannya agar mereka bisa membantu bila tiba-tiba Anda merasa lemas atau pingsan. Beri tahu juga gejala-gejala hipoglikemi dan pertolongan apa yang dapat mereka berikan.
Bila Anda memakai obat, bawalah obat dalam jumlah cukup untuk memenuhi kebutuhan selama berada di Arab Saudi dan di perjalanan. Hitung pula lama hari perjalanan yang harus ditempuh.
Lebih baik membawa obat dalam jumlah berlebih sebagai cadangan ekstra daripada nanti kekurangan. Alasannya, jadwal keberangkatan pesawat terkadang bisa berubah. Lagi pula mencari obat yang sama di Arab Saudi belum tentu semudah mencarinya di kota Anda.
Guna kelancaran pemeriksaan barang di bagian imigrasi Arab Saudi, mintalah surat keterangan dari dokter Anda. Isinya, penjelasan mengenai obat-obatan yang Anda bawa dan perlukan.
Baca: Adik Bunuh Abang Kandung
Bagi yang memakai insulin, jangan lupa membawa jarum suntik. Perhatikan pula cara menyimpan obat dengan benar. Bawalah obat di tempat yang mudah dijangkau, misalnya tas jinjing. Demikian pula bila membawa glukometer (pemantau gula darah), agar dapat diambil dengan cepat jika sewaktu-waktu diperlukan.
Sepatu dan makanan kecil
Perbedaan cuaca merupakan tantangan lain. Iklim di Arab Saudi berbeda dengan di Indonesia. Pada musim dingin udara di sana sangat dingin. Suhu terendah bisa mencapai 2°C.
Musim dingin berlangsung mulai Januari - Maret. Jadi, setiap jemaah haji harus siap dengan pakaian tebal.
Penderita diabetes yang sudah mengalami komplikasi di kaki perlu berhati-hati. Suhu dingin dapat memperparah keadaan bila aliran darah di kaki mengalami gangguan. Kaki harus tetap dalam kehangatan suhu optimal. Jangan biarkan kaki Anda menderita karena dingin.
Perhatikan pula, pemakaian sepatu. Kaki penderita diabetes rentan infeksi. Kulit pecah atau lecet kena sepatu dapat berkembang menjadi infeksi. Bila tidak ditangani dengan baik, dapat menimbulkan komplikasi lebih parah.