Tips Berhaji Bagi Penderita Diabetes, Jangan Lupa Selalu Sedia Permen dan Makanan Kecil
Jangan sampai ada waktu makan yang terlewati atau jarak waktu makan yang terlalu panjang. Jangan sampai gula
Jarak pondokan jemaah dengan mesjid bisa mencapai 0,5 – 1 km, bahkan lebih. Kalau dalam sehari Anda pulang-pergi ke mesjid sebanyak 3 - 5 kali untuk salat berjamaah, bisa dihitung sendiri berapa jarak yang harus ditempuh.
Belum nanti saat pelaksanaan puncak ibadah haji, ketika Anda akan melontar jumrah di Mina. Jarak antara tempat melontar dan kemah jemaah sekitar 2,5 km, berarti pulang-pergi Anda akan berjalan 5 km.
Anda akan berada di Mina selama tiga hari untuk yang mengambil nafar awl atau empat hari untuk yang mengambil nafar tsani.
Baca: Kejati Geledah Kemenag Aceh
Semua itu memerlukan tenaga ekstra melebihi tenaga yang biasa Anda keluarkan sehari-hari. Dengan pengerahan tenaga tambahan ini berarti diperlukan tambahan kalori dalam makanan.
Bagi penderita diabetes hal itu perlu diperhatikan. Jumlah kalori yang masuk dan keluar harus seimbang. Ini penting, agar Anda jangan sampai jatuh dalam keadaan hipoglikemi.
Hipoglikemi (keadaan di mana kadar gula dalam darah sangat rendah) dapat mengancam jiwa, bila tidak cepat tertolong. Keadaan itu dapat dikenali dari gejala-gejala yang timbul. Seperti keluar keringat dingin, tangan gemetar, rasa lapar, lemas, jantung berdebar-debar, seperti bingung, kesadaran menurun, sampai pingsan, terkadang disertai kejang.
Saat itu penderita diabetes harus segera mendapat pertolongan. Yang pertama, diberi air gula - selama penderita masih sadar dan bisa minum. Kemudian penderita mendapat makanan yang banyak mengandung karbohidrat, seperti roti atau nasi. Tujuannya, menjaga agar kadar gulanya tidak turun kembali.
Baca: Perahu Hias Meriahkan Festival Krueng Aceh
Penderita yang pingsan harus segera dibawa ke rumah sakit atau dimintakan bantuan dari pos kesehatan terdekat. Biasanya, ia akan mendapat suntikan glukosa 40% langsung ke dalam pembuluh darah vena.
Untuk mencegah kejadian itu, setiap penderita diabetes dianjurkan selalu membawa tablet gula atau permen. Tablet atau permen dapat digunakan segera sebagai pertolongan pertama bila timbul gejala hipoglikemi.
Ada beberapa keadaan yang menjadi penyebab hipoglikemi. Pertama, peningkatan aktivitas fisik yang banyak tanpa diikuti asupan makanan dalam jumlah yang seimbang atau cukup.
Kedua, jumlah makanan yang disantap kurang dari kebutuhan kalori yang dibutuhkan, sedangkan obat diabetes tetap diminum dalam dosis yang sama. Ketiga, terlambat makan.
Baca: Pemko Gagas Pusat Rehabilitasi Narkoba
Bagaimana mencegahnya? Berhubungan dengan diet, misalnya, dengan aktivitas sedang Anda mungkin hanya membutuhkan diet sekitar 1.700 Kalori per hari.
Pada saat melaksanakan ibadah haji dengan peningkatan aktivitas, yang berarti pengeluaran energinya jauh lebih besar, diet bisa menjadi 1.900 - 2.500 Kalori.
Komposisi makanannya tetap sama. Yakni karbohidrat 60 - 70% dari total kalori, protein 10 - 15% dari total kalori, lemak 20 - 25% dari total kalori.
Untuk karbohidrat bisa dipilih atau diganti-ganti sesuai dengan selera. Bisa nasi, mi, roti, ubi, kentang, atau makanan lain sejenis. Begitu pula protein, apakah ayam, ikan, daging, telur, atau tempe.