Opini
PKA dan Produktivitas ‘Ureung’ Aceh
PEKAN Kebudayaan Aceh (PKA) ke-7 baru saja dibuka oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Kemiskinan dan unproductive adalah masalah yang kompleks, menanggulanginya seperti mengurai benang kusut. Oleh karena itu, penanganannya membutuhkan strategi yang konprehensif, tidak bisa setengah-setengah. Seperti yang disampaikan oleh Tasdik Ilhamuddin dalam Opininya “Aceh, Kemiskinan dan Anggaran Melimpah” (Serambi, 11/1/2018), menawarkan solusi bahwa penanganan kemiskinan tidak boleh secara parsial. Pemberian beras miskin, subsidi listrik, dan sebagainya hanya bersifat jangka pendek.
Perhelatan PKA VII hendaknya dapat menjadi spirit bagi kita, bahwa budaya kita bukan budaya preh boh ara hanyot, hanya berpangku tangan menunggu sesuatu datang dengan sendirinya. Momentum ini harus menjadi ajang bagi masyarakat kita untuk lebih produktif sebagaimana para endatu kita dulu. Kita tidak boleh menunggu sesuatu rhot di manyang tanpa ada usaha maksimal. Generasi kita mesti ada sesuatu yang diwariskan kepada generasi masa depan, bukan malah menjadi beban bagi mereka.
* Mustafa Ibrahim Delima, PNS pada BPS Kabupaten Pidie dan pegiat literasi di Forum Aceh Menulis (FAMe) Chapter Pidie. Email: mustafa@bps.go.id