Opini

PKA dan Produktivitas ‘Ureung’ Aceh

PEKAN Kebudayaan Aceh (PKA) ke-7 baru saja dibuka oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Editor: bakri
SERAMBINEWS.COM/ASNAWI LUWI
Kontingen Aceh Tenggara menampilkan atraksi pelebat dalam karnaval Pekan Kebudayaan Aceh (PKA7) di Taman Sultanah Safiatuddin Banda Aceh, Senin (6/8/2018). 

Kemiskinan dan unproductive adalah masalah yang kompleks, menanggulanginya seperti mengurai benang kusut. Oleh karena itu, penanganannya membutuhkan strategi yang konprehensif, tidak bisa setengah-setengah. Seperti yang disampaikan oleh Tasdik Ilhamuddin dalam Opininya “Aceh, Kemiskinan dan Anggaran Melimpah” (Serambi, 11/1/2018), menawarkan solusi bahwa penanganan kemiskinan tidak boleh secara parsial. Pemberian beras miskin, subsidi listrik, dan sebagainya hanya bersifat jangka pendek.

Perhelatan PKA VII hendaknya dapat menjadi spirit bagi kita, bahwa budaya kita bukan budaya preh boh ara hanyot, hanya berpangku tangan menunggu sesuatu datang dengan sendirinya. Momentum ini harus menjadi ajang bagi masyarakat kita untuk lebih produktif sebagaimana para endatu kita dulu. Kita tidak boleh menunggu sesuatu rhot di manyang tanpa ada usaha maksimal. Generasi kita mesti ada sesuatu yang diwariskan kepada generasi masa depan, bukan malah menjadi beban bagi mereka.

* Mustafa Ibrahim Delima, PNS pada BPS Kabupaten Pidie dan pegiat literasi di Forum Aceh Menulis (FAMe) Chapter Pidie. Email: mustafa@bps.go.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved