Kisah Hans Christian Andersen, Sukses Dalam Dongeng Tetapi Gagal dalam Cinta
Juga bagaimana pria yang di jalan sering diejek sebagai orangutan, bisa menjadi anak emas dalam istana-istana raja-raja Eropa.
"Dalam perjalanan itu, saya belajar lebih banyak dari buku apapan juga", kata penulis yang sudah mulai tua itu. "Hidup adalah sekolah yang paling baik," katanya.
Baca: PMI Gelar Simulasi Siaga Bencana untuk Murid SLB
Dalam perjalanan itu ia telah banyak bergaul dengan tokoh-tokoh zamannya, dari Charles Dickens sampai Ludwig Tieck dan dari Victor Hugo sampai Hemrich Heine.
Biarpun ia disambut hangat di keluarga-keluarga kerajaan Eropa, rekan-rekannya sezaman tidak semua tertarik pada penampilannya.
"Rupanya seperti tukang jahit. Orangnya kurus, pipinya cekung dan sikapnya menunjukkan bahwa ia takut berbuat salah," tulis Heinrich tentang Andersen.
Andersen bukanlah pejuang golongan sosial rendah, tempat asalnya. Tujuannya ialah menjadi tenar dan bergaul dengan orang terkenal. Dua-duanya telah tercapai. Selain itu, ia telah membuat bacaan untuk seluruh dunia. (Manfred Leier – Intisari Februari 1981)
Artikel ini tayang pada Intisari Online dengan judul : Kisah Pilu Hans Christian Andersen, Sukses Dalam Dongeng Tetapi Gagal dalam Cinta