Dolar Diprediksi akan Kehilangan Kekuatannya Tahun 2025, Mata Uang ini yang Akan Menggantikannya

Beberapa bank di ibu kota besar dunia juga menerima kartu debit UnionPay di mesin kasir otomatis (ATM), termasuk di Amerika Serikat.

Editor: Fatimah
Petugas menghitung pecahan dolar Amerika di salah satu gerai penukaran mata uang di Kwitang, Jakarta Pusat, Selasa (8/5/2018). Nilai tukar rupiah terhadap dolla AS yang ditransaksikan pada Selasa (8/5/2018) ditutup melemah 51 poin atau 0,36 persen ke level Rp14.052 per dollar AS.(ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN) 

SERAMBINEWS.COM - Saat ini dolar menunjukkan kekuatannya pada rupiah, nilai tukar 1 $ terhadap rupiah menyentuh Rp15.000 per dollar AS.

Tidak diragukan Dolar memang menjadi mata uang paling populer di dunia.

Baca: VIDEO - Tanpa Izin, Bangunan Liar di Lamteumen Timur Banda Aceh Dibongkar

Hampir 85 persen dari total transaksi valuta asing dilakukan menggunakan dolar.

Tetapi dalam 10 tahun ke depan, dominasi dolar sebagai mata uang global mungkin akan terancam.

Baca: Produk Rahn Hasan Sasar Kalangan Mahasiswa dan IRT

Ronald Sanders diplomat Amerika Serikat, pada tahun 2015 lalu menuliskan dalam situsnya sirronaldsanders.com bahwa komunitas dunia harus mengaharapkan yuan atau yang dikenal sebagai reminbi digunakan secara luas seperti dolar AS.

Selama hampir satu dekade, mata uang China telah populer di negara-negara tetangga yang, bersama dengan China, adalah salah satu negara dengan pertumbuhan tercepat.

Sekarang, reminbi menjadi populer di negara-negara Barat juga, karena perdagangan mereka dengan China meningkat dan mereka menargetkan pasar China untuk investasi dan pariwisata.

Dalam laporan berjudul "Global Development Horizons 2011: Multipolarity - The New Global Economy" Bank Dunia memprediksikan bahwa dolar AS akan kehilangan dominasi pada tahun 2025.

Sistem multinasional yang berpusat pada dolar, euro dan yuan akan menggantikannya.

Prediksi Bank akan terealisasi karena China bekerja dengan giat untuk menempatkan yuan ke dalam mata uang yang terdiri dari Special Drawing Rights (SDR) Dana Moneter Internasional (IMF) pada tahun 2020.

Sebelumnya hanya empat mata uang yang sekarang menjadi bagian dari keranjang IMF yang ada, dolar AS, euro, pound Inggris dan yen Jepang.

Baca: Apa Kabar Wakaf Aceh?

 
Pada November tahun 2015 lalu yuan akhirnya masuk dalam keranjang Special Drawing Rights (SDR), IMF menetapkannya sebagai mata uang internasional.

Pada tahun 2020, IMF akan melakukan tinjauan lima tahun untuk memutuskan mata uang mana yang harus ada dalam keranjang.

Baca: Tukar Telkomsel Poin, Pelanggan Dapat Berbagai Hadiah

Hampir bisa dipastikan bahwa yuan akan ada di antara mereka.

Ada tiga indikator yang sangat kuat tentang mengapa hal ini mungkin terjadi.

Pertama, investasi luar negeri China akan mencapai US $ 1,25 triliun dalam waktu sepuluh tahun; itu akan menjadi yang kedua setelah AS.

Kedua, cadangan yuan lepas pantai saat ini mencapai US $ 319,7 miliar dan naik.

Ketiga, kartu debit UnionPay China, yang diperkenalkan di China pada tahun 2002 sebagai kartu kredit dan debit domestik, kini telah menyebar sebagai kartu kredit ke lebih dari 140 negara.

Beberapa bank di ibu kota besar dunia juga menerima kartu debit UnionPay di mesin kasir otomatis (ATM), termasuk di Amerika Serikat.

Akhirnya, kartu ini akan menjadi banyak digunakan di seluruh dunia sebagai kartu AS dan Eropa.

Artikel ini tayang pada Intisari Online dengan jduul : Dolar Diprediksi akan Kehilangan Kekuatannya Tahun 2025, Mata Uang ini yang Akan Menggantikannya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved