Inilah Penjelasan Medis Terkait Kasus Kelahiran Bayi Bermata Satu
Dilansir dari Health Line, kondisi ini disebut dengan cyclopia yang terjadi ketika bagian depan otak tidak membelah menjadi belahan kanan dan kiri.
Otak depan seharusnya memiliki belahan otak, thalamus dan hipotalamus.
Baca: Miliarder Ini Cari 12 Pelayan untuk Putrinya yang Jadi Mahasiswa Baru, Gaji Bulanannya Ratusan Juta
Para peneliti percaya bahwa beberapa faktor dapat meningkatkan risiko cyclopia dan bentuk-bentuk lain dari holoprosencephaly.
Salah satu faktor risiko yang mungkin adalah diabetes gestasional.
Untuk beberapa bayi dengan cyclopia, penyebabnya diidentifikasi sebagai perubahan dengan gen tertentu.
Perubahan ini menyebabkan gen dan proteinnya bertindak berbeda, yang memengaruhi pembentukan otak.
Bagaimana dan kapan didiagnosis?
Baca: Ini 4 Fakta Swastika yang Ditetapkan Jadi Simbol Nazi Jerman Pada 15 September 1935
Cyclopia kadang dapat didiagnosis dengan menggunakan ultrasound saat bayi masih dalam kandungan.
Kondisi ini berkembang antara minggu ketiga dan keempat kehamilan.
Ketika ultrasound mendeteksi kelainan, tetapi tidak dapat menyajikan gambar yang jelas, dokter dapat merekomendasikan MRI janin.
Jika cyclopia tidak didiagnosis di dalam rahim, dapat diidentifikasi dengan pemeriksaan visual bayi saat lahir.
Baca: Ini Penjelasan Polisi Soal Penjual Es Campur Tewas Digorok
Cyclopia mungkin merupakan sifat yang diturunkan.
Orang tua bayi dengan kondisi ini harus memberi tahu anggota keluarga terdekat yang mungkin memulai keluarga tentang kemungkinan peningkatan risiko cyclopia atau bentuk holoprosensefali lain yang lebih ringan.
Tes genetik untuk orang tua dengan risiko yang lebih tinggi sangat dianjurkan.
Ini mungkin tidak memberikan jawaban yang pasti, tetapi percakapan dengan konselor genetik dan dokter anak tentang masalah ini adalah penting.
Artikel ini tayang pada Intisari Online dengan judul : Kasus Kelahiran Bayi Bermata Satu, Bagaimana Penjelasan Medisnya?