Fahri Hamzah Bandingkan Era SBY dan Jokowi Saat Gempa dan Tsunami, Desak Jusuf Kalla Ambil Kendali

Peristiwa itu juga mengingatkan Fahri Hamzah ketika SBY dan JK menghadapi musibah yang sama di akhir Desember 2004 lalu.

Editor: Amirullah
kompas.com
Fahri Hamzahh 

Kala itu menurut Fahri, Indonesia belum memiliki perangkat seperti lembaga BNPB dan UU penanganan bencana.

Bahkan, Indonesia juga belum memiliki alat canggih mitigasi bencana saat tsunami Aceh.

"Tapi kita punya semangat. Kita punya tekad bersama," imbuhnya.

Baca: CPNS 2018 - 90 Ribu Pelamar Berhasil! Panduan Lancar Akses Link sscn.bkn.go.id

Setelah tampak membandingkan peristiwa tsunami dan gempa yang dihadapi era SBY dan Jokowi, Fahri Hamzah tampak mendesak JK untuk mengambil kendali.

"Tapi, @Pak_JK yth, Allah SWT Mentakdirkan bapak masih bersama bangsa ini. Ada pengalaman dalam diri bapak. Ambillah kendali," paparnya.

JK diminta Fahri Hamzah untuk mohon kepada Jokowi untuk mengambil kendali, memimpin rakyat #TsunamiLagi ini yg kini mengena negeri palu, Donggala dan sekiranya.

Baca: Penjelasan Dahnil Anzar tentang Kronologi Penganiayaan yang Dialami Ratna Sarumpaet

Fahri Hamzah juga menyinggung soal peristiwa NTB di Lombok dan Sumbawa yang belum lamaini terjadi.

Fahri menegaskan, peristiwa itu belum kering dan saat ini terjadi kembali sebuah luka Sulawesi Tengah.

"Ambillah kendali pak, jangan biarkan rakyat gelisah oleh ketiadaan kepemimpinan yang efektif. Bapak pasti bisa. Bapak punya pengalaman," terangnya.

Fahri Hamzah menyatakan, pengambilan kendali itu dimaksudkan bukan sebuah persaingan politik, melainkan soal rakyat.

"Prestasi bapak juga adalah prestasi pemerintahan Jokowi - JK secara umum. Seperti saya katakan di awal, Saya tidak mengerti mesti menulis apa. Bencana ini membuat kita mencoba melepas basa basi. Ini tentang manusia," jelasnya.

Fahri Hamzah tampak kembali mendesak agar JK mengambil inisiatif dan kendali terkait kondisi gempa dan tsunami di Palu.

Baca: Fadli Zon Benarkan Kabar Ratna Sarumpaet Alami Penganiayaan dan Pengeroyokan: Jahat dan Biadab

"Semoga Allah SWT memberi bapak kekuatan. Mengambil waktu ini bagi kemanusiaan dan bagi rakyat yang kehilangan. Bismillah pak," tukasnya.

Sementara itu, Pemerintah Indonesia belum menetapkan gempa dan tsunami Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, sebagai bencana nasional.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved