Breaking News

Polisi, Pihak RS, dan Pihak Bandara Menanggapi soal Ratna Sarumpaet Bonyok Dipukuli

Setyo mengatakan, meski sudah berlangsung lebih dari satu pekan, namun Ratna masih bisa melaporkan peristiwa tersebut ke polisi.

Editor: Amirullah
Grafis Tribunwow/Kurnia Aji Setyawan
Ratna Sarumpaet 

"Penganiayaan itu dilakukan oleh mungkin 2-3 orang laki-laki, di parkiran, di luar mobil. Tapi mengenai detailnya saya belum tahu," tuturnya.

Baca: Pendaftaran CPNS 2018 Diperpanjang Sampai 15 Oktober, Hal Penting Ini Harus Diperhatikan Pelamar

Foto-foto yang disebut Ratna Sarumpaet dalam keadaan babak belur juga tersebar di media sosial, seperti yang diunggah oleh Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean

Dalam foto tampak Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon berdiri bersisian dengan Ratna Sarumpaet di foto itu.

Ferdinand @LawanPolitikJKW di Twitter menuliskan

Alhamdulillah, saat ini update terbaru. @fadlizon sdh bertemu @RatnaSpaet

Semoga lebih baik dan cepat pulih.

Baru Selasa malam, Ratna menceritakan kronologi penganiayaan yang dialaminya kepada calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto.

Ratna merupakan salah seorang juru kampanye nasional di Badan Pemenangan Nasional pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Dalam pertemuan tersebut hadir pula Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional Amien Rais dan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon.

"Sore ini setelah agak pulih ia (Ratna Sarumpaet) melaporkan ke Pak Prabowo kejadian yg menimpanya. Pak Prabowo didampingi Pak Amien Rais dan Fadli Zon," ujar Wakil Ketua Tim Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Nanik S Deyang di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (2/10/2018).

Menurut Nanik, Ratna dianiaya oleh tiga orang pada 21 September 2018 lalu di sekitar Bandara Husein Saatranegara, Bandung, Jawa Barat.

Malam itu Ratna baru saja menghadiri acara konferensi dengan peserta beberapa negara asing di sebuah Hotel. Kemudian Ratna naik taksi dengan peserta dari Sri Lanka dan Malaysia.

"Mbak Ratna sebetulnya agak curiga saat tiba-tiba taksi dihentikan agak jauh dari keramaian. Nah saat dua temannya yang dari luar negeri turun dan berjalan menuju Bandara, Mbak Ratna ditarik tiga orang ke tempat gelap, dan dihajar habis oleh tiga orang, dan diinjak perutnya," kata Nanik.

Setelah dipukuli, Ratna dilempar ke pinggir jalan, sehingga bagian samping kepalanya robek. Dengan sisa tenaga, Ratna mencari kendaraan menuju rumah sakit di Cimahi serta menelepon temannya seorang dokter bedah agar langsung ditangani.

Menurut pengakuan Ratna, lanjut Nanik, kejadiannya sangat cepat sehingga sulit mengingat bagaimana urutan kejadiannya.

"Mbak Ratna masih sedikit sadar saat dia kemudian dibopong sopir taksi dan dimasukkan ke dalam taksi. Oleh sopir taksi mbak Ratna diturunkan di pinggir jalan di daerah Cimahi," ucap Nanik.

"Mbak Ratna malam itu juga langsung balik ke Jakarta dan dalam situasi trauma habis dia harus berdiam diri selama 10 hari. Barulah hari Minggu lalu dia memanggil Fadli Zon ke rumahnya dan baru semalam Fadli Zon melaporkan ke Pak Prabowo, dan hari ini di suatu tempat mbak Ratna menemui Pak Prabowo," tuturnya.

Baca: Kisah Penangkapan Letkol Untung, Tokoh Kunci Peristiwa G30S/PKI

Netizen Ragukan Foto-foto Ratna Sarumpaet.

Beredar foto Ratna Sarumpaet yang wajahnya tampak bonyok, menuai pro dan kontra di lini masa twitter maupun Facebook.

Beberapa netizen meragukan foto yang wajahnya babak belur tersebut adalah Ratna Sarumpaet, seperti yang dilakukan oleh Brigaldo Sinaga dalam akun Facebooknya.

Berikut tulisan Brigaldo Sinaga.

"Insting detektive ku bertanya. RS dianiaya tgl 21 Sept di Bandara Husein Bandung.

Tp mengapa baru sekarang diramekan beritanya?

Alasannya RS takut dan trauma.

Bukankah semua orang tahu RS mengaku tidak punya rasa takut meski kehilangan nyawa dipertaruhkan? Apalagi RS dikenal sebagai aktivis sejak jaman baheula.

Saya masih menduga2 bahwa kejadian penganiayaan ini bukan soal politik. Jika soal politik, kasus ini akan diledakkan sekeras2nya oleh mereka karena mendapat keuntungan sebagai pihak yg terzolimi.

Tapi kita berharap RS secepatnya melaporkan kasusnya ini ke aparat yg berwajib agar duduk perkaranya bisa terang benderang kita ketahui. Bukan jadi isu liar yang tidak jelas juntrungannya".

Kemudian dia membuat postingan foto untuk membandingkan wajah Ratna Sarumpaet saat masih sehat dan juga foto wajah Ratna Sarumpaet dalam kondisi babak belur, yang marak beredar di media sosial.

"Kalo dibandingkan dua bentuk wajah ini ada dua tanda yang sangat berbeda.

Ratna Sarumpaet bentuk bibir bawah hidung aslinya tidak ada paritnya. Sedangkan foto di wajah lebam itu ada nampak parit.

Ratna Sarumpaet tidak punya tahi lalat di wajah dekat bawah hidung sebelah kiri. Sedangkan foto di wajah lebam ada tahi lalat,"  tulis Brigaldo.

Netizen juga turut mengungkap, bahwa sejak Ratna Sarumpaet dikabarkan mendapat penganiayaan yaitu tanggal 21 September 2018, Ratna Sarumpaet tampak aktif di laman twitternya.

Amatan Tribun Medan, sejak tanggal 22 September 2019 Ratna Sarumpaet mengunggah 43 cuitan.

Unggahan ditanggal 22 September dia mencuitkan tentang hasil wawancaranya mengenai isu duit para raja ditrasfer untuk bantuan swadaya ke papua sebesar 23 T.

Sedangkan unggahan terakhirnya tentang Film G30S PKI.

Sedangkan Adam Nur membagikan postingan  fb @maman Suherman dari GB Zulfikar Mahdanie yang menguliti kejanggalan postingan dugaan penganiayaan Ratna.

Sedangkan akun Ali Valentino mempertanyakan sikap diam Ratna yang biasanya galak.

''Ketika mobilnya diderek, dia teriak. Ketika kapal tenggelam dia teriak. Ketika kasus Kang Ahok dia teriak. Ketika relokasi dia teriak. Ketika reklamasi dia teriak. Ketika anak Presiden jualan pisang dia teriak.

Dan semua teriakannya untuk menjatuhkan Presiden. Dan menjelang Pilpres katanya dia dipukuli sampai babak belur, tiba-tiba dia DIAM dan tidak lapor polisi. Percaya?.''

(kompas.com/facebook)

 

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Terungkap! Polisi, Pihak RS, dan Pihak Bandara Menanggapi soal Ratna Sarumpaet Bonyok Dipukuli

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved