Luar Negeri
Demi Menembak Seorang Jenderal Viet Cong, Sniper Ini Merayap Sejauh 2,5 Km Selama 4 Hari
Bagaimanapun juga, untuk menyerang target, lalu membunuhnya, ia membutuhkan kesabaran tinggi.
Pada tahun 1966 ketika Carlos ditempatkan ke Vietnam yang kemudian dilanda perang besar yang melibatkan puluhan ribu pasukan AS, tugas utamanya bukan sebagai pasukan tempur melainkan Polisi Militer.
Peran Carlos sebagai sniper baru terlaksana ketika Kapten Marinir Edward James Land bermaskud menggalakkan ketersediaan sniper di setiap peleton pasukan marinir.
Sebagai peraih piala juara menembak Winbledon Cup, Carlos kemudian ditempatkan di medan tempur yang terkenal ganas, Bukit 55, dengan tugas spesifik melumpuhkan para petinggi Vietcong dan Pasukan Vietnam Utara serta melumpuhkan sebanyak mungkin sniper lawan (countersniper).
Kehadiran Carlos yang didampingi seorang observe (spotter) berpengalaman dan kebetulan dibesarkan di kawasan Pasifik yang beriklim tropis banyak membantu Carlos.
Tembakan jitu Carlos pun segera memakan korban. Puluhan personel Viet Cong dan pasukan Vietnam Selatan tewas akibat tembakan maut Carlos yang bersenjata Winchester Model 70.
Salah satu taktik Carlos untuk menghabisi Viet Cong adalah menembak personel yang berada di baris paling depan dan selanjutnya menghabisi Viet Cong yang berada di barisan paling belakang.
Pasukan Viet Cong yang kebingungan dan berusaha bersembunyi kemudian menjadi sasaran tembakan jitu Carlos satu demi satu hingga semua personel Viet Cong habis.
Baca: Plt Gubernur Aceh Janjikan Rp 250 Juta Bagi Juara I MTQN
Baca: Sempat Populer di Indonesia, Merek Ponsel China Ini Ternyata Bangkrut
Selain menghabisi musuh yang berhasil diendapnya, Carlos juga mendapat tugas khusus untuk menghabisi sasaran spesifik.
Dua sasaran besar yang pernah dibereskan Carlos adalah interogator asal Perancis yang bertugas di pasukan Viet Cong.
Interogator yang dikenal kejam itu bertugas menyiksa para pilot AS yang tertawan dengan mengajukan pertanyaan yang disertai siksaan kejam.
Teror yang selalu dilancarkan interrogator Perancis di seputar Bukit 55 demikian terkenal dan membuat takut para pasukan marinir AS.
Setelah melakukan pengendapan secara seksama, satu butir peluru Winchester Model 70 yang ditembakkan Carlos akhirnya berhasil menumbangkan interogator Perancis yang nahas itu.
Tugas lain yang bagi Carlos sangat menantang dan butuh kesabaran serta stamina tinggi adalah ketika dirinya mendapat misi rahasia untuk membunuh salah satu jenderal Vietnam Utara.
Perlu waktu, ketrampilan dan kesabaran tinggi untuk mencapai kemah sang Jenderal dan selalu dalam penjagaan ekstra ketat.
Selama tiga hari Carlos tidak tidur dan terus merayap mendekati posisi jenderal Vietnam Utara yang berada di tendanya.