Gempa Situbondo, Antara Gonggongan Anjing-anjing dan Tanda-tanda Alam

Ramai suara gonggongan itu seakan mengiringi langkah saya dan sejumlah orang berlarian keluar rumah untuk menyelamatkan diri.

Editor: Amirullah
Kolase- TribunTimur/Youtube
Ilustrasi 

Sebab, manusia dilatih sejak mulai bayi untuk meyakini bahwa hanya melalui kata kata-lah (words) satu-satunya cara untuk berkomunikasi.

Namun ironinya, meskipun kebanyakan mengira bahwa manusia tidak mengerti bahasa energi, manusia sesungguhnya “mengucapkan” bahasa itu sepanjang waktu, selama hayat masih di kandung badannya.

Tanpa disadari oleh manusia sendiri, mereka sebenarnya “memancarkan” bahasa universal (energi itu) selama 24 jam sehari dan 7 hari dalam seminggu tanpa jeda sepanjang mereka masih hidup.

Baca: 3 Nenek Ditangkap Polisi saat Menjajakan Diri di Pasar, Ada yang Berusia 70 Tahun

Apa buktinya?

Buktinya adalah spesies binatang bisa membaca dan “memahami” manusia, meskipun binatang tak menguasai bahasa komunikasi manusia.

Bahkan binatang mampu “membaca” manusia dengan jelas dan tegas, tanpa si manusia sadari bahwa binatang itu berkomunikasi dengan manusia melalui energi yang dipancarkan oleh manusia.

Jadi, energi adalah universal, menjadi bahasa antar spesies makhluk hidup.

Bahkan juga bahasa alam semesta, termasuk bahasa “komunikasi” antara Bumi dan segenap makhluk hidup yang tinggal di atasnya.

Bagaimana pendapat Anda?

Denpasar, 11 Oktober 2018

penulis: Sunarko

Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Gempa Situbondo dan Gonggongan Anjing-anjing Itu

 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved