Kupi Beungoh
Hindari Taklid dan Selektif Memilih Guru Ilmu Tauhid
hindari sebisa mungkin taklid (mengikuti pendapat tanpa mengetahui sumber atau dalilnya) dalam Aqidah
Oleh Tgk Mustafa Husen Woyla*)
TULISAN ini merupakan rangkuman isi kajian akhir muqaddimah kitab Hasyiyah ad-Dasuqi 'ala Ummil Baraahin, karya Al-Imam Muhammad bin Yusuf as-Sanusi.
Kajian ini disampaikan oleh Syaikh H Aba Asnawi Ramli Lamno pada pengajian rutin bulanan Alumni Dayah Bahrul Ulum Diniyah Islamiyah (BUDI) Lamno, di Balee Lhok Pawoh, pimpinan Tgk Heru Saputra, Lambaro, Ingin Jaya, Aceh Besar, Ahad (4/11/18).
Saya merangkum dan menulis isi kajian ini untuk mengingatkan diri sendiri.
Karena orang bilang, dengan menulis akan membuat ilmu terpatri dalam sanubari serta menjadi referensi bagi yang membutuhkan.
Berikut sebagian isi pengajian yang saya rangkum.
Tidaklah mencukup diri dengan merasa aman dan suci dari bahaya taklid yang masih diperselisihkan dan memperkeruh iman, kecuali orang berjiwa rendah dan ber-himmah (kemauan) hina. Seyogyanya, muslim itu masuk ke orang-orang berilmu.
Baca: Menakjubkan, Ribuan Warga Woyla Raya Padati Safari Subuh Perdana Pasca-Ramadhan
Sebagaimana Allah jelaskan dalam firman-Nya, Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah).... (QS Ali 'Imran : 18)
Juga senada sabda Rasulullah Saw dari Abu Umamah ra, "Akan datang fitnah di akhir zaman, di pagi hari orang berstatus mukmin dan sorenya sudah menjadi kafir, kecuali orang yang dijaga oleh Allah dengan ilmu." (HR. at Tabrani)
Oleh karena itu hindari sebisa mungkin taklid (mengikuti pendapat tanpa mengetahui sumber atau dalilnya) dalam Aqidah atau lebih makruf disebut ilmu kalam.
Maka hati-hatilah dalam segala dalam segala urusan yang ditempuh oleh orang berakal, apalagi terkait dengan keimanan yang merupakan modal utama manusia, yang di atasnya semua kebaikan dibangun.
Selektif memilih guru
Di masa Imam as Sanusi sudah memperingatkan hati-hati dalam memilih guru dalam ilmu akidah.
Pilih guru yang sudah dikokohkan cahaya hatinya, zuhud hatinya dari dunia.
Seorang guru harus punya perhatian kepada orang yang miskin ilmu (awam yang baru belajar) dan orang mukmin yang lemah pemahamannya.