Kementan Dorong Ekspor Lidah Mertua yang Bernilai Miliaran per Tahun, Ini 12 Manfaat Lidah Mertua

Budidaya kedua jenis tanaman hias itu, lanjut Tarempa, dilakukan oleh para petani sehingga membangun pola kemitraan dengan ratusan petani.

Editor: Amirullah
Lidah mertua 

Menurut dia, tingginya permintaan ekspor Bambu Suji karena telah bergesernya pemanfaatan.

Dulu, menurut Tarempa, kebutuhannya bersifat musiman, yakni untuk tahun baru Korea.

Baca: Ada Pilar Cahaya hingga Awan Berbentuk Bola, Ini 5 Fenomena Langka yang Pernah Terjadi di Bumi

Sekarang, tren itu sudah bergeser sebagai tanaman hias untuk dekorasi rumah dan permintaanya sangat tinggi.

"Permintaan dari Belanda pun belum bisa dipenuhi. Ini bisnis di sektor pertanian yang sangat menguntungkan dan nyata meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujar Tarempa.

Lebih lanjut Tarempa menjelaskan, ekspor Bambu Suji rata-rata dua kontainer per minggu.

Nilainya Rp 600 juta sehingga per tahunya mencapai Rp 32 miliar.

Adapun Lidah Mertua diekspor dua kali per bulan dengan nilai ekspor Rp 3 miliar per tahun.

Baca: CPNS 2018 - 5 Fakta Singkat Polemik Passing Grade SKD, Ini Penjelasan BKN Soal Sistem Peringkat

Bambu Suji dan Lidah Mertua
Bambu Suji dan Lidah Mertua (Kompas.com)

"Coba kalau seratus perusahaan tanaman hias seperti ini, kita bisa penuhi permintaan ke banyak negara."

"Volume ekspor naik, pertumbuhan ekonomi kita makin membaik, negara kita semakin hebat di mata negara-negara lain," ucap Tarempa.

Tarempa mengaku mengapresiasi upaya pemerintah yang mau mendorong budidaya tanaman hias.

Dia berterima kasih atas pelayanan Kementan yang mempermudah izin ekspor tersebut.

"Dulu butuh lama, sekarang dengan sistem online menjadi cepat dan gratis. Kami yakin, jika usaha ini semakin luas, perekonomian masyarakat pedesaan semakin maju," sambungnya.

Di tempat yang sama, Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Pertanian Sukabumi, Deden menuturkan pemerintah daerah mendukung penuh upaya Kementan guna memperluas budidaya tanaman hias.

"Kami siap bekerja sama dengan pihak pengembang, baik tanaman bambu suji maupun Lidah Mertua."

Baca: 11 Arsitektur Paling Mencengangkan Sepanjang Sejarah Peradaban, Dari Piramida Hingga Burj Khalifa

"Pembinaan petani untuk terjun ke budidaya tanaman ini kita akan perbanyak lagi, sehingga bahan baku untuk industri bisa dipenuhi," ujarnya.

Halaman
1234
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved