Baru Selesai Diaspal, Jalan Padang Tiji - Reubee Dipenuhi Kotoran Sapi, Begini Tanggapan Abusyik
Perbaikan jalan ini disambut gembira warga di wilayah Pidie, khususnya yang bermukim di tiga kecamatan tersebut.
Penulis: Zainal Arifin M Nur | Editor: Zaenal
“Insya Allah pelan-pelan akan kita terapkan sampai ke seluruh Pidie,” kata Abusyik.
Menurutnya, butuh kesabaran dalam menerapkan aturan untuk menertibkan ternak masyarakat agar tidak berkeliaran di permukiman warga.
“Inilah salah satu contoh yang saya sebut kita perlu membangun kembali karakter, moral, atau akhlak masyarakat. Karena kalau pondasi ini belum kuat, maka apa pun infrastruktur yang kita bangun akan cepat rusak. Sehingga setiap tahun kita harus membangun atau memperbaiki hal yang sama,” ujarnya.

Baca: Kuala Tari Pidie Dipastikan Mengandung Migas, 2 Perusahaan Akan Lakukan Pengeboran, Ini Kata Abusyik
Abusyik menambahkan, selain mengganggu pengguna jalan, ternak yang dibiarkan berkeliaran ini menimbulkan kerugian bagi tatanan hidup masyarakat.
“Lihat saja, areal persawah maupun kebun masyarakat kita harus dipagar untuk melindungi tanaman dari ternak. Keadaan ini tentunya membuat petani harus mengeluarkan biaya lagi untuk memagari sawah mereka,” ungkap Abusyik.
Abusyik juga berharap aparatur kecamatan dan gampong, serius mengawal qanun ini.
"Camat jangan hanya kerja di balik meja saja, tapi harus turun ke lapangan, bersama-sama dengan masyarakat," imbuh Abusyik.
“Kita harus mulai dari membangun kembali karakter, moral, dan akhlak masyarakat, seperti kehidupan indatu kita dahulu,” pungkas Bupati Pidie Roni Ahmad alias Abusyik.