Luar Negeri
Kapal Perang AS Dihadang di Laut China Selatan, Pulau Ini Dicurigai Berdasarkan Citra Satelit
Komando Selatan mengirim kapal perang dan kekuatan udara untuk memantau dan memberi peringatan kepada Chancellorsville agar keluar
Asia Maritime berujar mereka menduga bangunan itu dibuat untuk kepentingan militer.
Baca: Reuni 212 Besok, Panitia Sarankan Jokowi Tak Hadir, Ini Alasannya
Foto kapal perang AS dan China

Sebelumnya foto udara dari Angkatan Laut Amerika Serikat ( AS) memperlihatkan kapal perang China berada dalam jarak yang begitu dekat dengan kapal mereka.
Kapal perusak USS Decatur melaksanakan operasi navigasi di kawasan sengketa Laut China Selatan pada Minggu (30/9/2018).
Keberadaan mereka ditanggapi China yang mengerahkan kapal perusak Lanzhou, dan menimbulkan protes dari Armada Pasifik karena dianggap menampilkan manuver berbahaya.
Baca: Viral Video Jokowi Nyanyikan Penggalan Lagu Deen Assalam, Puji Nissa Sabyan Saat Memberi Sambutan
Dalam pernyataan resmi armada, kapal Lanzhou berada dalam jarak 41 meter dari Decatur sambil memberikan peringatan untuk meninggalkan kawasan tersebut.
Dilansir CNN pada Rabu (3/10/2018), terdapat empat foto yang memperlihatkan posisi kedua kapal.
Foto yang sejatinya tak dirilis AL AS itu diverifikasi tiga pejabat.
Gambar tersebut memperlihatkan kapal Lanzhou datang dari belakang Decatur, dan menempel ke haluan kiri sehingga memaksa kapal itu mengubah arah.
Baca: Tiga Video Wawancara Irwandi Usai Sidang Perdana, dari Bantahan Sampai Lepas Alat Pendengar
Carl Schuster, mantan kapten AL AS dengan 12 tahun pengalaman, menjelaskan, keduanya bisa bertabrakan dalam beberapa detik jika Decatur tak berinisiatif menjauh.
Dalam situasi itu, jika mengacu hukum internasional, Decatur berhak untuk tetap melaju di jalur yang sudah mereka agendakan dan mempertahankan kecepatan.
Adalah tanggung jawab Lanzhou untuk membuat jarak atau melakukan manuver melewati Decatur secara aman.
Namun, kapal itu malah berusaha memotong pergerakan Decatur.
Baca: Mengamuk di Rumah Mantan Jelang Pesta Pernikahan, Seorang Pria Bantai Keluarganya Dengan Parang
Peristiwa itu membuat kapten kapal Decatur harus berpikir cepat dan melaksanakan "manuver radikal" untuk menjauhkan kapal perang berbobot 8.500 ton tersebut.
"Ini seperti menginjak rem kuat-kuat dan membanting setir untuk menghindari tabrakan di jalan," kata Schuster, yang kini profesor di Universitas Hawaii Pacific itu.