Kubu Prabowo dan Kubu Jokowi Saling Serang soal Korupsi, Ahmad Basarah Sasar Nama Presiden Soeharto
Nizar menilai penyataan Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Ahmad Basarah sangat politis atau sudah merasa panik.
SERAMBINEWS.COM - Kubu Prabowo dan Jokowi memanas dan saling serang pernyataan soal korupsi.
Berawal didengungkan Prabowo Subianto dan dibalas Politisi PDIP Ahmad Basarah dengan menyebut nama pemimpin Orde Baru, yakni mantan mertua Prabowo, Soeharto.
Ketua DPP Gerindra Nizar Zahro membalas pernyataan Kubu Jokowi yang menyebut mantan mertua calon presiden Prabowo Subianto, Soeharto sebagai guru korupsi di Indonesia.
Nizar menyebut pernyataan tersebut sangat tidak etis dan mendidik publik.
Baca: Begini Meriahnya Peringatan Hari Disabilitas Sedunia di Pidie
Baca: Kayu Gelondongan Menumpuk di Lokasi Banjir Bandang, Alat Berat Dikerahkan untuk Pembersihan
"Karena pertama, perkara Pak Harto perlu diketahui sudah diselesaikan secara hukum, terakhir ada penyitaan aset, keluarga terima kok," kata Nizar dalam keterangan tertulis, Rabu (28/11/2018).
Nizar menilai penyataan Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Ahmad Basarah sangat politis atau sudah merasa panik.
Sehingga membawa isu Soeharto kepada Prabowo Subianto.
Anggota Komisi X DPR itu pun mengingatkan Ahmad Basarah mengenai pemilihan presiden pada tahun 2004 yang lalu.
"Apa Basarah tidak sadar bahwa Bapak Prabowo juga pernah dipinang ketua partainya sebagai untuk mendampinginya pada Pilpres 2004 lalu? Lalau karena sekarang menjadi komptetitornya segala jurus ia lakukan. Sekali lagi ini tidak mendidik," imbuh Nizar.
Nizar melihat pernyataan tersebut demi kepentingan Pilpres untuk memperburuk citra Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
"Karenanya, ayolah lebih kepada memaparkan ide-ide cemerlang Capresnya masing-masing. Lebih medidik dan lebih membangun pada kualitas demokrasi kita," kata Timses Prabowo-Sandiaga itu.
Baca: Aksi Sosial Reuni Akbar 212, Beragam Makanan Gratis, Cek Kesehatan Gratis Hingga Bersihkan Sampah
Baca: Rekaman Lengkap Suara Habib Rizieq Shihab di Reuni Akbar 212, Teriakan 2019 Ganti Presiden Menggema

Sebelumnya diberitakan Tribunnews.com, kubu Jokowi memberikan resposns terkait pernyataan yang dilontarkan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto yang menyebut korupsi di Indonesia sudah seperti kanker stadium empat.
Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Ahmad Basarah, menyebut Soeharto sebagai guru korupsi di Indonesia.
"Jadi, guru dari korupsi Indonesia sesuai Tap MPR Nomor 11 tahun 1998 itu mantan presiden Soeharto dan itu adalah mantan mertuanya pak Prabowo," ujar Basarah, di Megawati Institute, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (28/11/2018).
Basarah beralasan pemberantasan korupsi di Indonesia baru gencar dilakukan usai era Orde Baru atau setelah Soeharto lengser.
Ketetapan MPR RI Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme, yang dikeluarkan pemerintah adalah salah satu bukti nyata.
Dimana peraturan itu dikeluarkan, kata dia, adalah untuk membongkar praktik korupsi yang dilakukan Soeharto selama menjabat.
Politikus PDI Perjuangan itu pun menyebut bangsa Indonesia hingga saat ini masih menanggung akibat dari kasus korupsi di era masa lalu.
Baca: Reuni Akbar 212, Aksi Pria Bertato Ini Curi Perhatian Warganet
Respons Basarah soal Dipolisikan
Gara-gara menyebut pemimpin Orde Baru, mantan Presiden RI Soeharto guru korupsi, Wasekjen PDI Perjuangan Ahmad Basarah diancam dipolisikan.
Akan tetapi, Wasekjen PDI Perjuangan Ahmad Basarah menanggapi santai rencana pelaporan yang akan dilakukan oleh Partai Berkarya atas pernyataannya yang menyebut Soeharto sebagai guru korupsi.
Basarah justru berbalik mempertanyakan upaya pelaporan Partai Berkarya tersebut. Ia menilai, tak ada yang baru dalam pernyataannya Soeharto sebagai guru korupsi.

Basarah merujuk peryataan berbagai tokoh dan lembaga dalam negeri maupun internasional juga telah membuat pernyataan bahwa Soeharto presiden koruptor.
"Coba saja searching google dengan pertanyaan siapa Presiden Terkorup di dunia, maka yang akan keluar adalah nama mantan Presiden Soeharto. Bahkan pernyataan yang lebih keras dari pernyataan saya pun cukup banyak," kata Basarah di kantor DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (1/12/2018).
"Bahasa kiasan yang saya gunakan menyebut Pak Harto sebagai guru korupsi di Indonesia juga berdasarkan fakta-fakta hukum mulai TAP MPR Nomor XI Tahun 1998," sambungnya.
Basarah membeberkan, setidaknya ada delapan Keputusan Presiden (Keppres) yang dibuat masa Presiden Soeharto yang diduga kuat telah menguntungkan keluarga dan kroni-kroninya.
Baca: Polisi Bubarkan Balap Liar di Bireuen, Delapan Sepmor Diangkut Petugas
Baca: Bukan Hanya Foto Bareng, Teuku Wisnu Juga Ngobrol dengan Habib Rizieq, Apa yang Dibicarakan?
Baca: Polri Pastikan Situasi Aksi Reuni Akbar 212 Kondusif dan Damai, Massa Mulai Meninggalkan Monas
"Praktik korupsi oleh pejabat negara pada era orba kemudian dianggap sebagai suatu hal yang lumrah karena terlembagakan melalui regulasi pemerintah," beber Basarah.
Atas dasar itulah, Ia berpandangan, perilaku korupsi yang ada di orde baru menjadi fakta sosiologis terjadinya perilaku korupsi oleh pejabat eksekutif hingga budaya korupsi di lembaga negara saat ini.
"Itu yang kemudian menjadi fakta sosiologis terjadinya perilaku korupsi hingga terjadi reproduksi sosial dan budaya korupsi di lembaga-lembaga negara hingga saat ini," jelas Basarah.
Basarah juga meminta kepada pihak-pihak yang mengklaim bahwa Orde Baru di bawah kekuasaan Soeharto bebas dari korupsi perlu dipertanyakan.
Pernyataan itu jelas membahayakan bagi generasi muda saat ini yang tidak tahu fakta sejarah soal praktek Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN) jaman Orde Baru.
"Saya tidak bilang dibawah kepempinan Pak Harto selama 32 tahun jelek. Pasti ada baiknya juga. Cuman generasi muda perlu dikasih informasi soal maraknya praktik KNN. Jangan sampai itu tidak. Berbahaya," tutup Basarah.
Sebelumnya, Ketua DPP Berkarya Badaruddin Andi Picunang berencana akan melaporkan Ahmad Basarah terkait peryataan yang menyebut Soeharto merupakan guru korupsi Indonesia.
"Iya, sedang proses," ujar Andi saat dihubungi, Kamis (29/11/2018).
Sebelum melaporkan Ahmad Basarah, Andi akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan Ketua Umum Partai Berkarya yang juga anak dari Presiden Soeharto, yakni Hutomo Mandala Putra atau yang karib disapa Tommy Soeharto.
(*)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Kubu Prabowo & Kubu Jokowi Saling Balas soal Korupsi, Ahmad Basarah Sasar Nama Presiden Soeharto