Mengenal Kemoterapi: Dari Arti, Cara Pengobatan, Hingga Efek Sampingnya

Maka jawabannya banyak. Bisa karena gaya hidup atau juga faktor genetik. Yang pasti seluruh tubuh kita bisa menjadi sel kanker.

Editor: Fatimah
Shutterstock
Ilustrasi 

dr. Jeffrey menambahkan, saat ini ada berbagai cara untuk pemberian obat kemoterapi selain disuntik. Ada 3, yaitu:

 
1. Port-a-cath, di mana alat ini dipasang di tubuh pasien dan berada di dekat jantung. Fungsinya obat langsung disalurkan ke jantung.

Waktu pemasangannya hanya setengah jam dan bisa bertahan ditubuh pasien selama satu tahun.

2. Ommaya reservoir, di mana alat masuk lewat kepala. Ini bisa untuk kanker otak dan kanker yang menyebar hingga ke otak.

Jika tidak lewat kepala, maka bisa lewat tulang belakang. Disebut intrathecal space. Biasa digunakan untuk pasien leukemia anak.

3. Peritoneal space, di mana alat dipasang untuk membatasi area perut (ginjal, usus besar, dan usus kecil). Bisa untuk pasien kanker perut.

Jadi, saat ini dokter punya berbagai cara untuk melakukan pemberian obat kemoterapi. Tidak hanya suntil di tangan.

Baca: Temuan Seratusan Kardus Rokok Ilegal di Lhokseumawe, Satu Jadi Tersangka, Dua Dibebaskan

Lalu adakah efek samping dari kemoterapi?

Menurut dr. Jeffrey semua obat di dunia ini punya efek samping. Bahkan ketika minum air putih saja, ada efek sampingnya, yaitu kembung dan bolak-balik ke kamar mandi.

Apalagi untuk obat kemoterapi yang cukup keras.

Baca: Seorang Pria Punya 4 Istri dan Hidup Rukun, Istri Pertama: Lebih Baik Main Bersih daripada Selingkuh

Beberapa efek samping dari kemoterapi antara lain mual dan muntah (paling umum), rambut rontok, hemoglobin turun, diare, kejang, infeksi, lemas, hingga mimisan.

Seram? Memang seperti itu. Namun dr. Jeffrey menambahkan namanya efek samping tidak selalu terjadi.

Baca: Sosok Kepala Departemen Intelijen yang Memancing Khashoggi untuk Datang di Hari Pembantaiannya

“Contoh ada pasien saya berumur 76 tahun, namun selama kemoterapi dia selalu tertawa dan kondisinya baik-baik saja.”

“Tapi ada pasien saya berusia 30 tahun, baru satu kali kemoterapi langsung drop.”

“Karenanya ini bergantung pada kondisi pasien juga.”

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved