Info Papua - Cerita Korban Selamat Lari Dari Tragedi Pembantaian, Naik Pohon Saat Matahari Terbit

"Jam 11 malam mau lari ke Wamena, cuma kan di jalan ada yang bawa mayat, jadi ada yang maju, ada yang berhenti,"

Editor: Muhammad Hadi
Kompas.com/IST
Helikopter milik TNI yang digunakan untuk mengevakuasi para korban pekerja di Nduga, Papua. 

"Dengan adanya jalan Trans Papua, mulailah daerah ini terbuka dari isolasi. Terbukanya jalan, mereka (kelompok OPM) merasa terusik. Sebab otomatis TNI dan Polisi bergerak mendekati arah mereka," ujar Muhammad Aidi.

Fakta terbaru

Pada hari Minggu, (2/12/2018) menjadi hari yang mencekam bagi pekerja PT Istaka Karya di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua.

Baca: Pasangan Kekasih Berpose Telanjang di Piramida Giza, Ini yang Dilakukan Pemerintah Mesir

Sebanyak 28 pekerja PT Istana Karya yang menggarap proyek Jembatan Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua menjadi korban pembantaian, pada Minggu (2/12/2018).

Mereka dibantai oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di bawah komando Egianus Kogoya

Berikut sejumlah rangkuman TribunWow mengenai fakta pembantaian pekerja PT Istana Karya di Nduga.

1. Bekerja tanpa pihak keamanan

Dilansir TribunWow.com dari Kompas.com, terhitung sejak 1 Januari 2017, PT Istana Karya telah memulai membangun proyek jembatan ruas Jalan Trans Papua.

Namun, tak ada permintaan dari PT Istana Karya yang meminta pihak keamanan untuk melakukan pengawalan terhadap para pekerja yang melaksanakan pembangunan.

Baca: Studi : Es di Restoran Cepat Saji Ternyata Bisa Lebih Kotor daripada Air Toilet

Hal itu diungkap Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal.

Namun, Kombes Ahmad menuturkan ada patroli di sepanjang pekerjaan pembangunan.

“Kalau pengawalan melekat tidak ada permintaan. Namun, selama ini ada anggota yang melakukan patroli di sepanjang pekerjaan pembangunan Jalan Trans Papua,” kata Kamal, Jumat (7/12/2018).

Hal yang sama juga diungkap oleh Wakapendam XVII/Cendrawasih Letkol Inf. Dax Sianturi, bahwa memang tak ada pengawalan khusus pada pekerja PT Istana Karya.

Meski bergitu, Sianturi mengatakan pekerja ketika masuk lokasi pembangunan harus melapor di pos TNI jaga yang letaknya Distrik Yigi, Kabupaten Nduga.

Baca: Membuat Karni Ilyas Tertawa, Begini Jawaban Ustadz Abdul Somad soal Reuni Akbar 212

“Jadi, semua karyawan yang masuk ke lokasi pembangunan, harus melapor ke Pos TNI di Mbua. Hal itu dilakukan, agar bisa mengetahui siapa saja yang masuk ke lokasi pembangunan. Untuk anggota yang melekat, tidak ada,” katanya, belum lama ini.

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved