Info Papua - Cerita Korban Selamat Lari Dari Tragedi Pembantaian, Naik Pohon Saat Matahari Terbit
"Jam 11 malam mau lari ke Wamena, cuma kan di jalan ada yang bawa mayat, jadi ada yang maju, ada yang berhenti,"
4. Sebanyak 5 korban masih dalam pencarian
Diduga masih ada 5 korban yang belum ditemukan, dilansir dari Kompas.com.
Sampai saat ini, lanjut Kamal, baru 16 korban meninggal dunia dan 7 korban selamat yang berhasil ditemukan.
Kapolda Papua Irjen Pol Martuani Sormin Siregar menyebut informasi itu diterima dari korban selamat.
Baca: Diduga Tersangkut Kasus Penipuan Calo CPNS, Ibu dan Tiga Bayi Kembar Ini Mendekam di Rutan Bireuen
“Kemungkinan masih ada 5 orang yang belum ditemukan. Untuk kondisinya, kita belum bisa pastikan. Hanya menurut saksi selamat, ada 3 orang dipastikan meninggal dunia. Sedangkan 2 orang lagi, tidak diketahui olehnya kondisinya. Pimpinan bersama Pangdam telah menginterupsikan untuk terus mencari para korban,” kata dia.
“Kini, kita kembali fokus kepada korban lainnya yang diduga masih berada di lokasi kejadian. Kita berharap apa pun kondisinya bisa menemukan mereka,” ujar dia.
5. Pengejaran pelaku pembantaian
Setelah melakukan misi evakuasi korban selamat dan korban tewas, kini petugas akan fokus mencari pelaku pembantaian, dilansir dari Kompas.com.
“Beberapa hari ini kami fokus evakuasi terhadap korban yang selamat dan yang meninggal dunia, hingga tadi kami kembalikan jenazahnya ke kampung halaman mereka masing-masing. Rencananya besok Kapolda dan Pangdam dari Timika akan bertolak kembali ke Wamena, Kabupaten Jayawijaya bersama tim,” ungkap Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal, Jumat (7/12/2018) malam.
Meski masih melakukan evakuasi jenazah yang masih belum ditemukan, petugas akan melakukan pengejaran terhadap KKB.
Baca: Rekam Jejak Pimpinan KKB Egianus Kogeya, Pernah Sekap Belasan Guru dan Petugas Puskesmas
“Mulai besok kami akan fokus mencari sisa korban lainnya. Namun, kami juga akan melakukan pengejaran terhadap para kelompok KKB, untuk meminta pertanggungjawaban atas perbuatan mereka,” katanya.
Dalam misi pengejaran KKB, rencananya Kapolda dan Pangdam ikut turun tangan.
“Rencananya Kapolda dan Pangdam akan bertolak ke Nduga, untuk memimpin secara langsung pengejaran terhadap para pelaku pelaku. Di sini TNI hanya mem-backup aparat kepolisian, yang melalukan penegakan hukum,” ujarnya.
Hingga kini, ungkap Kamal, personel Polri dan TNI masih menguasai wilayah Nduga khususnya Puncak Kabo dan Distrik Mbua, lokasi para karyawan PT Istaka Karya dibunuh.
“Personel kami sampai sejauh ini terus berupaya mengejar mereka. Hanya karena kondisi medan lebih dikuasai oleh para kelompok ini, membuat kami mendapat kendala untuk menangkap mereka,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, berdasarkan penuturan korban selamat, Jimmi, kala itu ia dan rekannya sedang menikmati hari libur kerja, pada Sabtu (1/12/2018).
Baca: Pihak Keluarga Kaget dengan Rencana Pernikahan Lindswell Kwok, Tahu Kabar Itu Hanya dari Medsos
Pada 1 Desember merupakan Hari Ulang Tahun (HUT) Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPNOPM), sehingga KKB melakukan penyanderaan kepada 25 pekerja (pada update informasi ada 28 pekerja).
Pada tanggal 2 Desember, Jimmi dan pekerja lainnya dibawa berjalan kaki dengan keadaan tangan terikat.
Mereka digiring menuju bukit puncak Kabo, dan di tenagh jalan, KKB menghujani mereka dengan peluru.
Jimmi dan 10 rekannya yang berpura-pura mati kemudian mengambil kesempatan untuk kabur setelah ditinggal pergi KKB.
Namun malangnya, mereka terlihat oleh KKB sehingga mereka dikejar.
Sebanyak 5 orang tertangkap dan dibunuh oleh KKB (meninggal di tempat), 6 orang berhasil melarikan diri ke arah Mbua.
Jimmi dan 3 orang lainnya selamat seusai diamankan oleh anggota TNI di Pos Yonif 755/Yalet di Mbua.(*)
Baca: Info Papua - Detik-detik Tentara OPM Tembak 25 Orang Setelah Disuruh Baris Lima Saf Sambil Jongkok
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul: Kisah Korban Selamat dari Penembakan di Papua, Lari Tengah Malam dan Naik ke Pohon saat Pagi dan 5 Fakta Terbaru terkait Pembantaian Pekerja di Papua, Zona Merah KKB hingga Ancam pada Warga Sipil