Polri Tegaskan Tak Ada Operasi Militer di Papua, Hanya Tumpas KKB di Bawah Pimpinan Egianus Kogoya

Kepolisian Daerah Papua menegaskan, tak ada operasi militer dilakukan aparat TNI dan Polri di Kabupaten Nduga, Papua

Editor: Faisal Zamzami
Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih
Satuan Elit TNI ketika berhasil membebaskan Desa Binti dan Kimbley di Mimika, Papua, yang disandera 

SERAMBINEWS.COM, WAMENA - Kepolisian Daerah Papua menegaskan, tak ada operasi militer dilakukan aparat TNI dan Polri di Kabupaten Nduga, Papua, pascapenembakan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terhadap puluhan pekerja PT Istaka Karya, Minggu (2/12/2018) lalu.

Sebagaimana diketahui, sejumlah media menyampaikan bahwa aparat keamanan melakukan operasi militer di Kali Kabo, Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, lokasi tewasnya para pekerja PT Istaka Karya.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol. Ahmad Musthofa Kamal mengatakan, pernyataan Wakil Ketua I DPR Papua Edoardus Kaize tentang pengerahan personil Polri dan TNI ke Nduga untuk menumpas kelompok KKB, seperti yang disampaikan sejumlah media itu sama sekali tidak benar.

Kamal menyampaikan, tidak ada penumpasan karena ini bukan operasi militer.

Polri-TNI murni melakukan penegakan hukum terhadap pelaku kejahatan dan sasarannya jelas para pelaku pembunuhan terhadap para pekerja jalan yakni Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di bawah pimpinan Egianus Kogoya.

“Egianus Kogoya dan kelompoknya telah membunuh puluhan pekerja dan menghambat pembangunan yang sudah dicanangkan oleh pemerintah. Polri-TNI menegaskan, hingga saat ini sasaran aparat Polri dan TNI adalah KKB pimpinan Egianus Kogoya dan tidak ada namanya penumpasan atau siapa yang ditumpas karena ini bukan operasi militer melainkan murni penegakan hukum terhadap pelaku kejahatan,” ungkap Kamal, Senin (10/12/2018).

Kamal menghimbau kepada seluruh masyarakat jangan mudah percaya dengan pernyataan-pernyataan yang ditayangkan oleh media, karena pernyataan itu belum tentu benar.

Para elit politik, kata Kamal, diminta jangan asal bicara dan agar mengecek kebenarannya terlebih dahulu baru berbicara, Jangan sampai nanti menjadi tersangka dalam kasus menyebarkan berita-berita hoaks atau bohong.

“Saya tegaskan lagi sampai hari ini tidak ada penumpasan dan siapa yang ditumpas, karena keberadaan Polri dan TNI di Nduga dalam rangka penegakan hukum terhadap pelaku kejahatan bukan untuk menumpas,” tukasnya.

Baca: Lancarkan Unjuk Rasa, Puluhan Mahasiswa Minta Pemerintah Usut Kasus Pelanggaran HAM Masa Lalu

Baca: Pemuda Langsa Ditemukan tak Bernyawa di Tanggul TPI Lampulo, Banyak Darah Keluar dari Kepalanya

Sebelumnya, Satgas TNI- Polri berhasil menemukan kembali satu jenazah karyawan PT Istaka Karya yang dibunuh oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Puncak Kabo, Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua, Minggu (9/12/2018) siang.

Jenazah yang ditemukan memiliki ciri-ciri berambut panjang dan dalam kondisi tubuh sudah mulai rusak dan membusuk.

Kepala Penerangan Kodam XVII/Cendrawasih Kolonel Inf. Muhamad Aidi menjelaskan, pihaknya telah menerima informasi salah seorang jenazah yang diduga salah seorang karyawan Istaka Karya kembali ditemukan di Puncak Kabo.

“Korban ditemukan di dalam hutan sekitar 500 meter - 1 kilometer dari posisi pembantaian di lereng bukit Puncak Kabo. Ciri-ciri umum jenazah jenis kelamin laki-laki berambut panjang menggunakan celana panjang warna putih. Kondisi jenazah sudah mulai rusak atau membusuk,” ungkap Aidi.

Aidi menjelaskan, saat ini jenazah telah diangkut ke poros jalan Distrik Yigi-Mbua untuk dievakuasi ke Mbua melalui jalur darat.

Selanjutnya, jenazah korban rencananya akan dievakuasi ke Wamena dengan jalur udara menggunakan helikopter Senin (10/12/2018) pagi.

“Satgas gabungan TNI- Polri akan terus melaksanakan pencarian sisa korban yang belum ditemukan. Sesuai dengan data bahwa masih tersisa dua orang jenazah yang belum ditemukan dan dua orang korban yang diduga masih hidup hingga sekarang belum diketahui nasibnya,” katanya.

Tak hanya itu, Aidi mengatakan, saat ini pasukan gabungan TNI-Polri telah menguasai dan menduduki distrik Yigi dan Mbua pascapenyerangan KKB terhadap pos TNI di Mbua pada tanggal 3 Desember 2018 lalu.

“Masyarakat secara umum mengungsi ke hutan namun sejak kemarin hingga sekarang warga Mbua sudah mulai berangsur-angsur kembali ke kampung. Kegiatan sosial serta roda ekonomi mulai berjalan kembali. Sedangkan di Yigi situasi kampung masih sepi hanya beberapa warga yang bertahan di kampung sementara sebagian masyarakat masih berlindung di hutan,” ujarnya.

Seperti diketahui, sekelompok KKB di Nduga dibawah komando Egianus Kogoya, melalukan aksi teror terhadap pekerja jembatan Jalan Trans Papua yang berada di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga.

Dalam teror itu, sebanyak 16 karyawan PT Istaka dan 1 pegawai PUPR meninggal dunia serta 4 orang lainnya masih belum diketahui kondisinya.

Sementara di Distrik Mbua, kelompok KKB melakukan penyerangan terhadap Pos TNI disana. Satu anggota TNI meninggal dunia dan 1 anggota luka-luka.

Dalam proses evakuasi kelompok ini juga melakukan penembakan terhadap aparat, dua orang anggota luka-luka akibat tertembak. 

Baca: Membangun Dayah Model Aceh di Moro Filipina, Mungkinkah?

Baca: Hasil Lengkap Drawing BWF World Tour Finals 2018 - Marcus/Kevin Satu Grup dengan Dua Wakil China

Baca: Nikah Lagi Usai Gagal Berumah Tangga 2 Kali, Daus Mini Sebut Istri Barunya Sederhana dan Tak Matre

Baca: Foto Bareng Wartawan, Jokowi Sebut Kedekatannya dengan Media, Rocky Gerung: Jurnalis Bukan Boneka

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Polri Tegaskan Tak Ada Operasi Militer di Nduga Papua" dan "Satgas TNI-Polri Kembali Temukan Jenazah Korban Pembantaian KKB di Nduga Papua"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved