Kupi Beungoh
Miliki Dana Otsus, Aceh Tetap Juara 1 Miskin, Kenapa?
Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh, pada bulan Maret 2018 merilis jumlah penduduk miskin di Aceh bertambah 10 ribu jiwa
Dilaporkan, banyak dinas membuat usulan program dengan cara copy paste dan tidak sesuai dengan amanah yang ada dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM). (Baca di Tabangun Aceh, edisi November 2018).
Pejabat dari dinas-dinas seperti disebutkan di atas harus ditraining dulu agar mereka dapat memetakan permasalahan kemiskinan yang melanda rakyat.
Jika perlu, Gubernur Aceh harus membuat kontrak politik dengan para kepala dinas untuk menurunkan angka kemiskinan secara bertahap.
Jika target menurunkan kemiskinan tidak tercapai, pecat saja mereka dari jabatannya.
Baca: Fakultas Psikologi UIN Ar-Raniry Luncurkan Pusat Kajian Psikologi Islam
Baca: Enam Bulan Dilaporkan, Dua Kasus Dugaan Korupsi Mangkrak di Reskrimsus Polda, Ini Kata Ketua LP2IM
3. Pendidikan vokasional
Penyebab lain tidak turunnya angka kemiskinan di Aceh adalah karena banyak orangtua yang cenderung menyekolahkan anak-anak mereka ke SMA, dan tidak memilih SMK yang merupakan lembaga pendidikan vokasional.
Usai tamat SMA mereka tidak memiliki skill dan tentu akan menganggur.
Sementara kalau mereka bersekolah di SMK tentu akan memiliki skill dan tidak akan menganggur setamat sekolah.
Nah, dalam hal ini, harus disadarkan orangtua untuk lebih memilih SMK daripada SMA.
Baca: Bantu Pengungsi Palestina, China Sumbang Dana Rp 34 Miliar untuk Badan Pengungsi UNRWA
Baca: Selamat Hari Ibu di Media Sosial, Nyata Atau Hanya Alay bin Lebay
4. Pesimis dan malas
Penyebab lain tidak turunnya angka kemiskinan di Aceh adalah karena adanya kelompok masyarakat yang pesimis dan malas kerja.
Sikap ini dipengaruhi oleh paham aqidah jabariyah (fatalisme).
Makanya harus kita kampanyekan kepada masyarakat untuk tetap mau berusaha (ikhtiyar) walau dalam kondisi bagaimanapun.
Ayat-ayat Alquran tentang kewajiban mengubah nasib melalui berusaha yang sungguh-sungguh harus dikedepankan oleh para juru dakwah.
Nah, itulah beberapa penyebabnya mengapa Aceh masih bertahan di posisi juara I miskin di Sumatera.