Satu Bayi Kembar Warga Aceh Masih Ditahan di RS Malaysia, Anda Bisa Membantu Melalui Link Ini
Biaya yang terpaut besar ini bukan tanpa alasan. Kedua bayi ini lahir secara prematur di kehamilan 7 bulan kurang 15 hari.
LAGI - KASIH -
Baca: Begini Upaya Haji Uma Memulangkan 8 TKI Aceh yang Telantar di Entikong
Haji Uma mengatakan, satu dari dua bayi Ranjani dan Yulita sudah bisa ke luar dari rumah sakit beberapa waktu lalu, setelah membayar sebagian dari biaya persalinan atas bantuan masyarakat Aceh di Malaysia.
"Saat ini masih ada kurang sekitar 19.000 Ringgit Malaysia agar bayi tersebut bisa segera keluar dari rumah sakit," kata Haji Uma.
Menurut Haji Uma, biaya tersebut sangat besar dan jauh dari biasanya saat membantu kesulitan masyarakat Aceh di Malaysia.
Haji Uma mengharapkan sejumlah pihak di Aceh dan masyarakat Aceh di mana pun, turut sama-sama membantu pasangan suami istri asal Nagan Raya itu.
"Saya sudah berkomunikasi dengan Wakil Bupati Nagan Raya dan Baitul Mal Aceh, agar masalah ini dapat kita pikirkan bersama," kata Haji Uma.
"Secara moral saya tidak bisa balik badan walau dengan kondisi tidak mampu, karena itu berbagai upaya kita tempuh termasuk mengajak pihak lain guna membantu, termasuk Gubernur dan Pemprov Aceh," tambahnya.
Haji Uma berharap persoalan yang dihadapi pasangan suami istri asal Nagan Raya itu segera mendapat tanggapan berbagai pihak sebab jika semakin lama bayi tersebut berada di rumah sakit, maka semakin besar atau bertambah pula biaya yang harus ditebus ke pihak rumah sakit.
Anda yang ingin berdonasi silakan klik LINK INI.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Salah Satu Bayi Kembar Yulita Ditahan di RS Malaysia, Salurkan Bantuan untuk Tebus Biaya Persalinan