Pilpres 2019
Besok, Prabowo Bacakan Pidato Kebangsaan Berjudul "Indonesia Menang"
Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto rencananya akan membacakan pidato kebangsaan di Jakarta Convention Center, Senin (14/1/2019).
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto rencananya akan membacakan pidato kebangsaan di Jakarta Convention Center, Senin (14/1/2019).
Calon wakil presiden Sandiaga Uno mengatakan pidatonya mengenai visi misi mereka berjudul "Indonesia Menang".
"Besok pidato kebangsaan tentang 'Indonesia Menang', victory. Kami ingin sampaikan negeri yang kaya raya ini, sumber daya alam melimpah, tanahnya subur, sumber daya manusianya pintar-pintar, hebat-hebat, rajin-rajin," ujar Sandiaga di Kantor DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Jalan TB Simatupang, Minggu (13/1/2019).
Ini merupakan upaya untuk menyosialisasikan poin-poin dalam visi misi Prabowo-Sandiaga.
Sandiaga mengatakan masih banyak masyarakat yang belum mengerti visi misinya meski dia sudah berkeliling 1.000 tempat.
"Visi misi pemerintah saja mereka belum (mengerti). Jadi ini adalah tantangan sekaligus dorongan buat kami, dibantu tim media untuk menyampaikan visi misi ini kepada masyarakat, mulai 14 besok," kata dia.
Jelang penyelenggaran debat perdana Pilpres 2019 pada 17 Januari 2019, Badan Pemenangan Nasional (BPN) merevisi dokumen visi misi capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Juru Bicara BPN Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, ada empat poin perbaikan dalam dokumen visi misi yang berjudul "Indonesia Menang" itu.
Empat perubahan dalam dokumen tersebut, pertama, perubahan tata bahasa agar mudah dipahami oleh masyarakat.
Kedua, BPN memperkuat referensi dan dasar utama visi misi yang berlandaskan pada Pancasila serta UUD 1945.
"Perlu ada penegasan bahwa Prabowo Sandi ingin mengembalikan pembangunan ekonomi harus berlandaskan konstitusi yakni Pasal 33," kata Dahnil.
Ketiga, perubahan struktur kalimat pesan visi yang ditawarkan oleh pasangan Prabowo-Sandiaga.
Perubahan tersebut, kata Dahnil, bertujuan agar pesan yang ingin disampaikan mudah dipahami oleh publik.
Keempat, yakni perubahan layout atau tata letak dari desain dokumen visi misi.
"Memperkuat pesan visi masa depan pemerintah Prabowo Sandi yang ingin menghadirkan, aman untuk semua, adil untuk semua, Makmur untuk semua. Rakyat yang utama," tuturnya. "Ada juga perubahan layout agar lebih menarik," ujar Dahnil.
Sementara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengaku agenda ekonomi mereka tidak terlalu banyak berubah pasca-revisi yang dilakukan.
Anggota Tim Ekonomi, Penelitian dan Pengembangan BPN, Harryadin Mahardika, mengungkapkan, mereka banyak melakukan perubahan pada dua bidang lainnya.
"Kalau aspek ekonomi justru enggak banyak berbeda, yang justru banyak berbeda itu di aspek kualitas hidup dan kesejahteraan rakyat, sama di bidang kualitas hukum dan demokrasi yang berkualitas," ungkap Harryadin saat ditemui di Media Center Prabowo-Sandi, Jakarta Selatan, Jumat (11/1/2019).
Ia mengatakan, revisi yang dilakukan di bidang ekonomi berupa penajaman program.
Penajaman tersebut mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2019-2024 yang dikeluarkan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Menurut keterangannya, proyeksi arah pembangunan Indonesia milik Bappenas tidak terlalu jauh dari gagasan Prabowo-Sandiaga.
Kendati demikian, ada beberapa hal yang mereka adopsi dari RPJMN tersebut melalui program yang digagas.
Salah satunya terkait reformasi pajak.
"Misalnya di situ ditunjukkan Indonesia perlu melakukan transformasi struktural ekonomi, ada 5 di Bappenas itu, salah satunya pajak, itu yang tadi kita menjawabnya dengan program aksi reformasi perpajakan yang lebih komprehensif," jelasnya.
Salah satu program dalam bidang reformasi pajak milik paslon nomor urut 02 tersebut adalah menaikkan batas Pendapatan Tidak Kena Pajak (PTKP) dan menurunkan tarif PPh 21 untuk mendorong aktivitas ekonomi dalam rangka menaikkan rasio pajak (tax ratio).
Kemudian, di bidang kesejahteraan rakyat, mereka menambahkan program untuk kaum difabel, pendidikan berkualitas, serta kebudayaan.
Sementara itu, Harryadin mengungkapkan salah satu hal yang ditambahkan dalam bidang hukum adalah soal penegakan Hak Asasi Manusia (HAM).
"(Di bidang hukum) kebanyakan reformasi birokrasi, penguatan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), dan penegakan HAM," ungkapnya.
Diberitakan, BPN merevisi dokumen visi misi pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno jelang penyelenggaran debat perdana Pilpres pada 17 Januari 2019.
Pada 7 Januari 2019 lalu, BPN merilis dokumen visi misi yang berjudul "Indonesia Menang".
Saat dikonfirmasi, Juru Bicara BPN Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, tidak banyak berubah dalam dokumen visi misi "Indonesia Menang" jika dibandingkan dengan dokumen visi misi yang diserahkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Dokumen awal visi misi yang telah diserahkan ke KPU berjudul "Empat Pilar Menyejahterakan Indonesia."
"Tidak banyak yang berubah. Intinya Pak Prabowo dan Bang Sandi ingin ada perbaikan," ujar Dahnil kepada Kompas.com, Jumat (11/1/2019).

Baca: VIDEO Pria Bertubuh Gempal Menangis Histeris saat Disuntik, Aksinya Viral di Medsos
Baca: Air di Sekitar Gunung Anak Krakatau Berwarna Orange, Sutopo Purwo Nugroho Jelaskan Penyebabnya
Baca: Polisi Ungkap Kasus Prostitusi Terbaru, Mucikari Berstatus Mahasiswi, Ditangkap di Kamar Hotel
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Besok, Prabowo Bacakan Pidato Kebangsaan Berjudul "Indonesia Menang" "