Jangan Lengah dengan Pemicunya Ini, Ternyata Gagal Ginjal Bisa Muncul Hanya Dalam Hitungan Jam
Ginjal yang sehat akan memisahkan limbah beracun, mengatur keseimbangan cairan, elektrolit, keseimbangan asam basa dalam tubuh.
Harus ada penyakit lain seperti diabetes, hipertensi, infeksi ginjal, batu ginjal, penyakit autoimun, dan gangguan lainnya," imbuhnya.
Gejala gagal ginjal kronis Seseorang yang menderita penyakit gagal ginjal kronis umumnya menunjukkan gejala yang sama seperti penyakit kronis lain.
Mulai dari tubuh lemas, cepat lelah, kurang darah, tidak nafsu makan, mual, muntah, sesak napas, dan badan bengkak karena jumlah urine atau kencingnya sedikit.
Beberapa juga ada yang sampai tidak sadarkan diri karena tingginya kadar ureum (toksik uremicum).
Pada GGK pasien sering diketahui secara insudentil mus pada medical check-up atau berobat ke dokter karena mual-mual sampai muntah, napsu makan menurun.
Baca: Sudah Bayar Puluhan Juta Rupiah, Satu Keluarga ini Malah Terpaksa Duduk di Lantai Pesawat
"Pucat dan cepat lelah itu karena hemoglobin (Hb) rendah. Urinnya berbusa dan makin sedikit sehingga sesak," jelas Tunggul.
Dikategorikan gagal ginjal kronis bila terjadinya sudah lebih dari tiga bulan ketika pasien nenflami dan menunjukkan gejala seperti disebutkan di atas.
Berbagai pilihan terapi Gagal ginjal kronis dikategorikan dalam lima tahapan sesuai derajat tahapan gangguan fungsi ginjalnya.
Namun, praktisnya bisa dirangkum menjadi gangguan ringan, gangguan sedang, dan gangguan berat.
"Gangguan berat itu kalau fungsi ginjal sudah kurang dari 15 persen (CKD V). Pada tahap ini pasien sudah dianjurkan untuk Terapi pengganti ginjal (TPG) atau paling sedikit pasien dipersiapkan untuk pilihan TPG, apakah melakukan cuci darah melalui perut (CAPD), melalui mesin (hemodialisis), atau transplantasi mengganti ginjal," ujarnya.
Baca: Bolehkah Mencampur Mazhab? Ini Penjelasan Ustad Adi Hidayat dan Ustadz Abdul Somad
Meski demikian, tidak berarti semya pasien dengan gangguan berat atau di tahap lima harus segera melakukan cuci darah.
Cuci darah mutlak harus dilakukan pada pasien gagal ginjal gangguan berat dengan syndrome uremicum yaitu adanya gejala klinis yang menyertainya, seperti sesak napas, mual, muntah, tak bisa makan,atau sampai tidak sadarkan diri.
Untuk terapi pengobatan pembersihan ginjal melalui cuci darah lewat perut (CAPD), menggunakan mesin, atau transplantasi tergantung dari apa yang tersedia dan bagaimana kondisi pasien secara keseluruhan terurama faktor jantungnya.
Pilihan CAPD diberikan kepada pasien terutama yang mengalami gangguan jantung. "CAPD juga duanjurkan karena dapat mempertahankan fungsi ginjal yang masih ada(fungsi ginjal tersisa)," paparnya.
Sehingga bila pasien gagal ginjal berat tidak bisa melakukan cuci darah dengan mesin, maka ia bisa melakukan terapi dengan CAPD.
Baca: Rocky Gerung Ungkap Alasannya Kenapa Terus Menerus Menghujat Jokowi dan Tak Menghujat SBY