Caleg PBB Membelot Dukung Prabowo-Sandiaga, Begini Tanggapan Yusril Ihza Mahendra
"Perbedaan pandangan di PBB merupakan hal biasa. Kita hidup dari segala perbedaan yang ada selama ini," katanya
SERAMBINEWS.COM - Sebanyak 80 calon anggota legislatif Partai Bulan Bintang (PBB) mendeklarasikan diri mendukung capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019.
Para celeg ini tergabung dalam Gerakan Nasional Caleg PBB Poros Makkah
"Kita berkumpul kembali di sini untuk membulatkan tekad dan niat caleg PBB untuk mendukung hasil ijtima ulama," kata Ketua Majelis Syuro PBB MS Kaban dalam sambutannya saat deklarasi akbar mendukung ijtima ulama, di Aula Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), Kramat Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (26/1/2019) petang, seperti dikutip Antara.
Ia mengatakan, para caleg PBB harus memahami bahwa perjuangan ini tidaklah mudah. Oleh karenanya perlu bersatu untuk mendukung ijtima ulama, yakni mendukung Prabowo-Sandi di Pilpres 2019.
"Kekuatan caleg PBB dalam rangka mendukung ijtima ulama jangan pecah belah. Kalau kita terpecah, kekuatan kita melemah. Maka, wajar dan wajib hukumnya harus bersama dengan kekuatan Islam. Ini yang harus kita tekadkan," kata mantan Menteri Kehutanan ini.
Kaban mengaku, telah mengonsolidasikan dukungan ini kepada semua anggota Majelis Syuro PBB dan semua secara bulat sepakat untuk mendukung penuh Prabowo-Sandi.
"Kami secara tertulis telah menegaskan kepada DPP PBB untuk mengikuti dan melaksanakan keputusan ijtima ulama. Saya harap, keputusan Rakornas PBB yang berlangsung pada 27 Januari 2019 sesuai dengan keputusan majelis syuro," katanya.
Ia meyakini, 80 persen pengurus, baik di DPP, DPW dan DPC PBB sepakat untuk mengikuti ijtima ulama. Ka'ban menambahkan, dewan dakwah yang merupakan tempat bernaung PBB mendukung hasil ijtima ulama.
"Oleh karenanya, PBB wajib hukumnya bersama kekuatan Islam untuk mendukung ijtima ulama," tegasnya.
Ia menegaskan, tidak ada perpecahan di tubuh Partai Bulan Bintang, meski secara pribadi Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra menjadi kuasa hukum Jokowi-Ma'ruf.
"Perbedaan pandangan di PBB merupakan hal biasa. Kita hidup dari segala perbedaan yang ada selama ini," katanya
Terpisah Ketua Umum Partai Bulan Bintang ( PBB) Yusril Ihza Mahendra mengatakan, calon anggota legislatif yang berbeda pendapat dan mendukung calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, jumlahnya tidak seberapa.
Menurut Yusril, perbedaan pendapat itu tidak mewakili keputusan partai.
"Caleg yang diusung PBB jumlahnya lebih dari 15.000. Sedangkan, yang berbeda pendapat cuma 80 orang," ujar Yusril saat ditemui di sela Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) PBB di Ancol, Jakarta Utara, Minggu (27/1/2019).
Adapun, caleg tersebut terdiri dari calon anggota DPR RI sebanyak 497 orang. Kemudian, calon anggota DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota sebanyak lebih dari 14.500 orang.
Menurut Yusril, seluruh kader PBB sudah solid untuk menjalankan keputusan partai yang mendukung calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1 Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Adapun, 80 caleg yang berbeda pilihan itu tersebar di Sumatera Utara, Sumatera Barat dan DKI Jakarta.
Dengan demikian, menurut Yusril, suara mayoritas kader dan caleg dari partainya setuju mendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf. Meski demikian, Yusril mempersilakan 80 caleg tersebut memiliki beda pilihan.
"Jadi jumlahnya tidak cukup banyak. Kami punya data lengkap siapa saja mereka yang berbeda itu," kata Yusril.
Baca: MaTA: Jaksa dan Polisi Kurang Serius
Baca: Mantan Petinggi GAM Curhat ke SBY
MS Kaban Singgung soal Beda Pendapat dengan Yusril

Ketua Majelis Syuro Partai Bulan Bintang (PBB) MS Kaban menyinggung isu mengenai perbedaan pendapat antara dirinya dengan Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra.
Salah satunya terkait penentuan arah dukungan partai dalam pemilihan presiden 17 April 2019 mendatang.
Hal itu disampaikan Kaban saat menyampaikan tausiah dalam Rapat Koordonasi Nasional (Rakornas) PBB di Ancol, Jakarta Utara, Minggu (27/1/2019).
"Saya dengan ketum sering ada yang bilang, 'Wah Pak Kaban dan Yusril sudah berbeda'. Ya, dia (Yusril) lahir tahun 55, awak 58, sudah jelas beda," ujar Kaban sambil berseloroh.
"Ada lagi yang bilang, 'Oh sekarang mereka sudah berseberangan'. Ya, itu pasti. Dia di Fatmawati, awak di Bogor, sudah pasti berseberangan," kata Kaban yang disambut tawa dan tepuk tangan hadirin.
Menurut Kaban, perbedaan pendapat adalah sesuatu yang sangat wajar dalam berdemokrasi. Kaban mengatakan, perbedaan pendapat itu justru perlu dihormati, karena bagian dari pilar demokrasi.
Mengenai arah dukungan partai terkait capres dan cawapres, Kaban mengatakan bahwa Majelis Syuro telah memutuskan untuk mendukung pasangan capres dan cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Sikap Majelis Syuro juga telah disampaikan pada publik sesuai ijtima ulama. Namun, keputusan akhir mengenai arah dukungan partai diserahkan kepada Yusril selaku ketua umum PBB.
"Sudah tentu dalam perbedaan, maunya suara awak didengar juga. Tapi, inilah musyawarah yang mesti dimufakati. Demokrasi akan jadi kering kalau tidak terjadi musyawarah mufakat," kata Kaban.
Dalam Rakornas tersebut, Yusril secara resmi mengumumkan bahwa PBB mendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin.
Keputusan itu bukan atas keinginan pribadi, namun dari mekanisme rapat pleno yang sesuai aturan internal partai.(*)
Baca: Jorge Lorenzo Anggap Marc Marquez Sama dengan Valentino Rossi, Sebut Tahun 2019 Mirip 2008
Baca: Berita Populer: Skandal Cinta Terlarang, Jenazah Diduga Masih Hidup hingga SBY Akhiri Konflik Aceh
Baca: Maulidur Rasul Bersama Warga Aceh Brunei Darussalam
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Yusril: Caleg PBB 15.000 Lebih, yang Beda Pilihan Cuma 80 Orang"