Soal Keinginan Gus Dur Bubarkan DPR dan MPR, Ini Pengakuan SBY: Berawal dari Hal Ini
Termasuk yang cukup fenomenal adalah saat Gus Dur mengeluarkan dekrit untuk membubarkan DPR, dan MPR.
Namun, ternyata Gus Dur menyangkal hal itu.
Bahkan, Gus Dur juga mengaku pernyataannya telah dipelintir oleh wartawan.
Meski demikian, menurut Susilo Bambang Yudhoyono, sejak saat itu Gus Dur cenderung menjadi lebih emosional.
Baca: Kemenkeu Pastikan Pemberian THR untuk ASN Setelah Pemilu, Sesuai Jadwal Sebelum Idul Fitri Tiba
Baca: Surat Cinta dan Celengan dari Bocah Gendis di Medan Bikin Prabowo Menangis, Berikut Isi Suratnya
Baca: Kemenkeu Pastikan Pemberian THR untuk ASN Setelah Pemilu, Sesuai Jadwal Sebelum Idul Fitri Tiba
Bahkan, selain Susilo Bambang Yudhoyono, sejumlah menteri lainnya, seperti Alwi Shihab, dan Mahfud MD juga menyarankan agar Gus Dur tidak mengambil tindakan yang inkonstitusional.
Namun, Gus Dur pada akhirnya tetap mengeluarkan dekrit tersebut.
"Pada saat dekrit pembubaran DPR dan MPR itu dikeluarkan, saya baru beberapa minggu meninggalkan kabinet karena beliau membebaskan saya dari jabatan Menko Polsoskam dan kemudian mengangkat Pak Agum Gumelar sebagai pengganti saya," tulis Susilo Bambang Yudhoyono.
Menurut Susilo Bambang Yudhoyono, keputusan Gus Dur tersebut justru memiliki harga yang mahal.
Sebab, pada akhirnya Gus Dur diberhentikan oleh MPR dari jabatannya sebagai presiden, melalui Sidang Istimewa yang berlangsung singkat.
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Pengakuan SBY Soal Keinginan Gus Dur Bubarkan DPR dan MPR, Berawal dari Pernyataan yang Dipelintir