Pasukan SDF Gempur Benteng Terakhir ISIS, 3.000 Anggota ISIS Menyerah dalam Pertempuran Terakhir

Klaim Bali itu muncul setelah baik ISIS maupun SDF saling baku tembak dalam pertempuran terakhir memperebutkan desa di tepi Sungai Eufrat itu.

Editor: Faisal Zamzami

SERAMBINEWS.COM, BAGHOUZ - Kelompok Milisi yang didukung Amerika Serikat (AS) melansir jumlah anggota Negara Islam Irak dan Suriah ( ISIS) yang menyerah.

Juru bicara Pasukan Demokratik Suriah (SDF) Mustafa Bali mengklaim pada Selasa malam (12/3/2019) anggota ISIS yang memilih meletakkan senjata ada 3.000 orang.

Diwartakan CNN Rabu (13/3/2019), Bali mengungkapkan SDF juga menyelamatkan tiga perempuan Yazidi dan empat anak-anak dari Baghouz.

Dalam kicauannya di Twitter, Baghouz menjelaskan momen menentukan bagi aliansi Kurdi dan Arab itu datang lebih cepat ketika anggota ISIS menyerah secara massal.

Adapun pada Selasa pagi waktu setempat, Bali menyatakan dua depot persenjataan milik ISIS dihancurkan oleh ISIS dan menewaskan 38 anggota ekstremis tersebut.

Klaim Bali itu muncul setelah baik ISIS maupun SDF saling baku tembak dalam pertempuran terakhir memperebutkan desa di tepi Sungai Eufrat itu.

CNN memberitakan SDF menggempur Baghouz pada Selasa malam hingga Rabu pagi waktu setempat, dan menolak membeberkan rencana tempur mereka.

Dalam serangan yang dimulai Februari lalu, pejabat SDF memperkirakan ada 1.500 masyarakat sipil dan 500 anggota ISIS yang tersisa di Baghouz.

Namun dalam satu bulan terakhir, jumlah pengungsi baik dari kalangan sipil maupun anggota ISIS di kamp pengungsian al-Howl jauh di atas ekspektasi.

Sekitar 30.000 orang melarikan diri dari Baghouz dalam beberapa bulan terakhir ke kamp pengungsian yang dikelola SDF, dengan kebanyakan adalah keluarga anggota ISIS.

Petinggi SDF menjelaskan ada 2.000 orang yang kabur dari Baghouz pada Selasa. Meski begitu, mereka masih belum melancarkan serangan pamungkas.

Anggota ISIS Klaim Mereka Dipersekusi

Anggota Negara Islam Irak dan Suriah ( ISIS) dilaporkan merilis video kehidupan mereka di benteng terakhir di Baghouz, desa tepi Sungai Eufrat.

Video itu merupakan satu dari yang dirilis ISIS dalam beberapa bulan terakhir di tengah kepungan dari Pasukan Demokratik Suriah (SDF).

The Guardian Selasa (12/3/2019), video itu menunjukkan sekelompok kecil anggota ISIS berkumpul di dekat pot berisi makanan.

Dalam video berdurasi dua menit seperti yang dipublikasikan Guardian, nampak seorang pejuang yang menyebut dirinya sebagai Abu Abid al-Azeem.

Azeem mengklaim kelompok mereka dipersekusi sejak dideklarasikan oleh Abu Bakar al-Baghdadi dan menguasai timur Suriah dan barat Irak lima tahun silam.

"Apa kesalahan kami? Apa dosa kami? Mengapa pesawat mengebom kami?" tanya Azeem.

Dia berkata seluruh negara di dunia bangkit dan memerangi mereka.

Simak video ini:

Azeem mengklaim mereka dikepung dan diserang siang dan malam, sementara dunia hanya diam dan terus memerangi mereka.

"Padahal kami hanya menegakkan hukum Syariah," kilahnya.

"Besok, jika Tuhan berkehendak, maka kami semua bakal berada di surga. Sementara mereka (penyerang) bakal terbakar di neraka," koar Azeem.

Video itu menunjukkan sebagian dari Baghdadi masih bisa dihuni sejak pertempuran terakhir ISIS dengan SDF memasuki pekan keempat.

Nampak pria dan perempuan berlalu lalang di kawasan yang nampaknya menjadi jalan utama desa yang dekat dengan perbatasan Irak tersebut.

Sekitar 30.000 orang melarikan diri dari Baghouz dalam beberapa bulan terakhir ke kamp pengungsian yang dikelola SDF, dengan kebanyakan adalah keluarga anggota ISIS.

Petinggi SDF menjelaskan ada 2.000 orang yang kabur dari Baghouz pada Selasa.

Meski begitu, mereka masih belum melancarkan serangan pamungkas.

Setelah satu demi satu wilayah yang dikuasai ISIS direbut koalisi internasional, para pemimpin ISIS mati-matian mempertahankan Baghouz.

Irak Bersedia Pulangkan 20.000 Warganya dari Suriah

ISIS semakin terdesak di benteng terakhir mereka di desa Baghouz, Suriah timur.

Dalam perkembangan terbaru, hampir 3.000 anggota ISIS menyerah.

Kini puluhan ribu orang harus tinggal di kamp pengungsian, termasuk istri dan anak-anak anggota ekstremis.

Tidak seperti Inggris dan AS yang cenderung menolak warganya di Suriah yang gabung ISIS untuk kembali ke negaranya, Irak justru menyatakan kesediaan.

Melansir Daily Mail, Selasa (12/3/2019), pemerintah Irak bersedia memulangkan 20.000 warganya, termasuk anggota ISIS beserta istri dan anak-anak mereka, yang melarikan diri dari kantong terakhir kelompok itu di Suriah.

Mereka diperkirakan akan dipulangkan dalam beberapa pekan lagi di bawah perjanjian.

Sebagian besar orang yang keluar dari Baghouz pergi ke al-Hol dan bergabung dengan 65.000 orang yang sekarang tinggal di kamp pengungsian yang semakin sesak.

Banyak dari mereka adalah warga Irak yang melarikan diri setelah ISIS kehilangan wilayah di Suriah.

"Angka-angka itu tidak resmi tetapi mungkin kita berbicara tentang 20.000 orang, termasuk perempuan dan anak-anak," kata Fabrizio Carboni, direktur regional Komite Internasional Palang Merah (ICRC) untuk Timur Tengah.

"Pemerintah Irak telah menyatakan keinginannya untuk membawa orang-orang itu kembali, tetapi ini jelas merupakan situasi yang menantang," ujarnya.

Menurut Carboni, mereka justru dianggap sebagai ancaman keamanan sehingga harus melalui proses penyaringan.

Belum ada tanggal resmi untuk pemulangan besar-besaran.

Namun, dia meyakini proses itu bisa memakan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan.

Badan pangan PBB (WFP) menyatakan keprihatinan terhadap kesejahteraan para pengungsi.

 "Pada Minggu malam, lebih dari 3.000 orang, kebanyakan wanita dan anak-anak di negara miskin, mencapai kamp," kata WFP.

"WFP sangat prihatin dengan kesejahteraan puluhan ribu orang yang baru tiba di kamp Al-Hol," lanjutnya.

Sekitar 113 orang tewas dalam perjalanan ke kamp atau tak lama setelah tiba sejak Desember lalu.

Baca: Jubir Kaukus Barat Selatan Aceh Minta Jokowi Copot Menteri Sofyan Djalil

Baca: Kembali Sentil Karni Ilyas, Andi Arief Minta Polisi Usut Penyebar Video Dirinya

Baca: Beredar Kabar Syahrini Pernah Nikah dengan Pak Haji Banjarmasin, Lia Tiga Srigala Angkat Bicara

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "3.000 Anggota ISIS Menyerah dalam Pertempuran Terakhir"

Sumber: Info Komputer
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved