Sindir Jokowi yang Sebut Pemilu Bukan Perang, Said Didu: Semoga Capres 01 Setuju dengan Pak Presiden
Sindiran Said Didu itu menanggapi pemberitaan Sekretariat Kabinet RI yang dibagikan di akun Twitter @setkabgoid.
SERAMBINEWS.COM - Mantan Staf Khusus Menteri ESDM, Said Didu memberikan kalimat sindiran pada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Diberitakan TribunWow.com, hal tersebut tampak dalam unggahan Said Didu di akun Twitter @saididu, Sabtu (23/3/2019).
Sindiran Said Didu itu menanggapi pemberitaan Sekretariat Kabinet RI yang dibagikan di akun Twitter @setkabgoid.
"Presiden @jokowi menegaskan, pemilihan umum itu bukan perang," tulis akun Setkab, disertai dengan berita yang menunjukkan pernyataan Jokowi itu.
Menanggapi kicauan tersebut, Said Didu menyebutkan, dirinya setuju dengan pernyataan tersebut.
Baca: Mahasiswa Asal Papua di Lhokseumawe Galang Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Jayapura
Baca: Pasutri di Makassar Kisahkan 4 Anaknya Meninggal saat Beribadah, Kepergian Putri Kelima Viral
Baca: Warga Mengira Bom Meledak saat Dengar Dentuman Keras di Pangkalan Agen Elpiji di Aceh Utara
Ia lantas menyampaikan harapannya agar Capres 01 juga setuju dengan pernyataan presiden.
Menurut Said Didu, dengan demikian Jokowi nantinya akan meminta kepada Kepala Staf Presiden (KSP), Moeldoko untuk berhenti berperang total.
"Saya setuju pendapat Capres01. Semoga beliau setuju juga dg Bpk Presiden @jokowi agar Bpk Presiden meminta Kepala KSP Pak @GeneralMoeldoko bhw berhentilah perang total sebagaimana instruksi beliau bbrp bulan lalu," tulis Said Didu.

Mantan Staf Khusus Menteri ESDM, Said Didu memberikan kalimat sindiran pada Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Twitter @saididu)
Baca: Terkait Larangan Pemasangan Bendera Parpol di Ruang Publik, Ini Penjelasan Panwaslih Simeulue
Baca: Gerindra Komentari Dokumen Pemecatan Prabowo: Satu Juta Lembar Kertas seperti Ini Tak Ubah Fakta
Baca: Perangkat Gampong Mesjid Tuha Meureudu Laporkan Infrastruktur Bangunan Mendesak
Jokowi Tegaskan Pemilu Bukan Perang
Diberitakan Setkab.go.id, Presiden Jokowi menegaskan bahwa Pemilu bukan perang, tapi pesta demokrasi untuk memiliki pemimpin terbaik Indonesia.
“Karena itu pesta demokrasi, karena pesta demokrasi harus kita sambut dengan riang gembira,” kata Jokowi saat memberikan sambutan pada Tatap Muka dan Ramah Tamah dengan Tokoh dan Masyarakat se Bali, di Taman Werdhi Budaya Art Centre, Denpasar, Bali, Jumat (22/3/2019) malam.
Jokowi juga mengingatkan agar tidak ada pihak yang menakut-nakuti dan menebar ancaman-ancaman.
Jokowi menyebutkan, sebagai pesta demokrasi, maka seluruh pihak harus menyambut pesta demokrasi itu dengan cara beradab, beretika, bertata krama, dan juga berbudaya.
“Jangan justru menyemburkan hoaks, menyemburkan kabar bohong, menyemburkan kabar fitnah yang bisa memecah persatuan, persaudaraan, dan kerukunan kita,” ungkap Jokowi.
Jokowi menegaskan, sebagai bangsa besar, Indonesia harus bisa menatap ke depan dengan penuh optimisme.
Menurut Jokowi, persoalan besar yang dihadapi merupakan tantangan untuk menjadi negara yang kuat, terutama di bidang ekonomi.
Jokowi juga menyebutkan, pada tahun 2045 nanti, Indonesia akan menjadi empat besar negara dengan ekonomi terkuat di dunia.
Namun, hal tersebut tidak akan berjalan mulus, dan tentu ada tantangan dan rintangan yang harus dihadapi.
“Itulah kenapa kita harus bersatu menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada. Jangan di antara kita dilihat dari luar kita ini rukun-rukun, di dalam malah kelihatan tidak rukun. Sedih saya kalau melihat seperti itu, sedih,” kata dia.
Baca: Partai Politik Pertanyakan Soal Bendera tak Bisa Dipasang di Ruang Publik
Baca: Terkait Terbakarnya Cabrutan Sinabang, 82 Napi akan Direlokasi ke Gedung Baru
Moeldoko Sebut Jokowi-Ma'ruf Pakai Strategi 'Perang Total'
Diberitakan Kompas.com, Ketua KSP yang merupakan Ketua Harian Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Moeldoko, mendeklarasikan 'perang total' di Pilpres 2019, Rabu (13/2/2019) lalu.
Moeldoko menyebutkan, TKN akan habis-habisan memenangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf dan mengistilahkan hal tersebut sebagai 'perang total'.
Pernyataan 'perang total' Moeldoko ini lantas menimbulkan polemik di masyarakat.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf Arsul Sani menjelaskan, maksud dari istilah itu adalah tim kampanye akan mengerahkan semua kekuatan yang ada di daerah-daerah.
"Perang total artinya kami infanteri dan melakukan micro canvasing, door to door. Tetapi, kini dengan target yang jelas dan konkret," ujar Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (14/2/2019).
(TribunWow.com/Nanda)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Said Didu Sindir Jokowi yang Sebut Pemilu Bukan Perang: Semoga Capres 01 Setuju dengan Pak Presiden