Bunga Bonsai Kembali Digandrungi di Kota Takengon dan Bener Meriah
gaung bunga bonsai memang tidak sepopuler beberapa tahun lalu, namun perkembangan hobi bunga bonsai semakin hari, semakin digandrungi
Penulis: Mahyadi | Editor: Muhammad Hadi
Bahkan untuk melahirkan bonsai bernilai lebih, memakan waktu hingga bertahun-tahun.
Meski membutuhkan waktu lama, namun ada segelintir orang yang tetap konsisten dengan hobinya memelihara bunga bonsai.
Baca: Setelah KUA Banda Sakti Dibobol Maling, Kemenag Lhokseumawe Belum Pasok Buku Nikah Baru
“Untuk saat ini, memelihara bunga bonsai, masih sebatas hobi, serta menyukai keindahannya saja,” kata Rizal Effendi salah seorang penghobi bunga bonsai di Takengon, kepada Serambinews.com, Rabu (27/3/2019).
Rizal Effendi, merupakan seorang mantan kuli tinta yang sebelumnya ahli dalam meramu berita.
Namun setelah berganti profesi, sosok pria berpenampilan sederhana ini, mulai menggeluti hobi sebagai “peramu” bunga bonsai.
“Arahnya masih hobi, bukan untuk bisnis. Kalau untuk komersial, butuh belajar lebih banyak,” tutur Rizal.
Baca: Kisah Wanita Australia Masuk Islam dan Dinikahi Pria Aceh setelah Pertukaran Pemuda ke Banjarmasin
Dia sebutkan, gaung bunga bonsai memang tidak sepopuler beberapa tahun lalu, namun perkembangan hobi bunga bonsai semakin hari, semakin digandrungi.
Bukan hanya di Kota Takengon, namun penggiat bungai bonsai sudah ramai diminati di kabupaten tetangga, Bener Meriah.
“Kalau dihitung, banyak juga yang sudah mengembangkan bunga bonsai. Hanya saja, tidak begitu terlihat karena bekerja secara individu. Jika mau ditelusuri, ramai sebenarnya yang pengembangkan tanaman hias ini,” sebut Rizal.
Baca: Ini Daftar Lengkap Tarif MRT Jakarta Antarstasiun
Aceh Tengah dan Bener Meriah, memiliki ragam tumbuhan yang bisa dijadikan tanaman bonsai.
Jumlahnya cukup banyak, tetapi ada beberapa jenis yang dimintasi seperti batang pungkih dan okiyantea.
“Kalau sudah jadi, nilai ekonominya tinggi. Tapi, ya seperti tadi, belum mengarah ke bisnis, cuma sebatas hobi,” imbuhnya. (*)