Survei CSIS: Jokowi Menang di Pemilih Lulusan SD-SMP-SMA dan Prabowo di Pemilih Perguruan Tinggi
Di jenjang pendidikan SMA, pemilih Jokowi-Ma'ruf 45,8 persen, Prabowo-Sandi 39,9 persen.
Survei menggunakan metode acak bertingkat dengan margin of error plus minus 2,19 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Baca: Prabowo Berikan Sinyal Orang yang Jadi Menterinya jika Menang Pilpres, Sebut Nama AHY
Baca: Anggota DPR RI Fraksi Golkar Bowo Sidik Diduga Terima Suap untuk Serangan Fajar sebagai Caleg
Baca: Posting #2019GantiSontoloyo, Pegawai PTPN IV Ini Divonis 3 Bulan Penjara dan Denda Rp 5 juta
Jokowi-Ma'ruf 51,4 Persen dan Prabowo-Sandi 33,3 Persen
Survei terbaru Centre for Strategic and International Studies (CSIS) 15-22 Maret 2019 menunjukkan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin masih unggul dari pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Responden yang memilih Jokowi-Ma'ruf sebesar 51,4 persen, sementara Prabowo-Sandi hanya dipilih oleh 33,3 persen.
"Selisih suara kedua pasangan calon 18,1 persen," kata peneliti CSIS, Arya Fernandez, saat merilis hasil survei di Jakarta, Kamis (28/3/2019).
Kendati demikian, lanjut Arya, masih ada 14,1 persen responden yang menjawab tidak tahu atau merahasiakan jawabannya.
Ada pula 1,2 persen belum menentukan pilihan.
Survei juga mengukur kemantapan responden terhadap pilihannya.
Hasilnya, lebih banyak pendukung Jokowi-Ma'ruf yang menyatakan sudah mantap dengan pilihannya, yakni sebesar 84,4 persen.
Adapun responden yang sudah mantap mendukung Prabowo sebesar 81,3 persen.
"Tingkat kemantapan pilihan pemilih sudah cukup tinggi. Migrasi pemilih antarcalon diprediksi tak akan banyak terjadi," kata Arya.
Survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner.
Jumlah sampel sebanyak 2.000 responden yang memiliki hak pilih dan tersebar di 34 provinsi.
Survei menggunakan metode acak bertingkat dengan margin of error lebih kurang 2,21 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Survei dibiayai sendiri oleh CSIS.