Antara Hoax dan Fakta Soal Kasus Penganiayaan Siswi SMP Oleh Siswi SMA di Pontianak
Ironisnya, informasi yang tanpa konfirmasi tersebut menjadi konsumsi publik semua kalangan hingga membuatnya seolah-olah fakta.
"Tidak ada perlakuan alat kelaminnya ditusuk seperti itu," tegasnya.
Kapolresta menegaskan, korban tidak pernah menyampaikan adanya tindak kekerasan di bagian kelamin.
Keterangan saksi-saksi yang diperiksa juga tidak ada menyampaikan perlakuan penganiayaan terhadap kelamin korban.
Baca: Daftar Ikan dengan Kandungan Merkuri Tertinggi, Bisa Bahayakan Kesehatan Tubuh
Baca: Pangeran Saudi Dituntut Karena Menunggak Biaya Pengobatan Anak Penderita Penyakit Langka
Baca: Mengenal Konsep Diversi yang Membuat para Pengeroyok Audrey Bisa Bebas dari Kewajiban Jalani Hukuman
Informasi Liar
Di media sosial, beredar informasi korban dikeroyok dan merujuk ke arah sadisme.
Fakta Hasil Pemeriksaan Polisi
Menurut Kapolres Kombes M Anwar Nasir, fakta yang terjadi dan diakui pelaku adalah penganiayaan.
Dari tiga orang yang sudah ditetapkan tersangka, satu di antaranya ada yang menjambak rambut, ada juga yang mendorong sampai terjatuh.
Ada pula tersangka satu sempat memiting, dan memukul sambil melempar sendal.
"Itu ada dilakukan tapi hasil visumnya seperti yang tadi, sehingga kasus ini diproses sesuai dengan fakta yang ada," kata Kapolres.
Anwar menegaskan pihaknya sudah melakukan olah TKP di lokasi kejadian.
"Sudah ada olah TKP. Sesuai dengan arahan Ditreskrimum Polda Kalbar kita mungkin akan melakukan rekonstruksi agar ada persesuaian," paparnya.
Informasi Liar
Sempat dikabarkan masalah asmara menjadi pemicu utama terjadinya kasus ini.
Fakta Hasil Pemeriksaan Polisi