Kupi Beungoh

Mengapa Erdogan Menang di Wilayah Kurdi?

Dalam pemilu lokal Turki beberapa hari lalu, beberapa wilayah Kurdi justru dimenangkan oleh AKP.

Editor: Zaenal
KOLASE SERAMBINEWS.COM/IST
Kolase foto Teuku Zulkhairi dan rekap hasil sementara pemilu lokal tahun 2019 di Turki. 

Sebab, jika dulu orang-orang Kurdi marah atas kejatuhan Daulah Utsmaniyah oleh Mustafa Kamal Attaturk, sehingga mereka melancarkan peperangan bersenjata, namun kini Erdogan justru sedang memperjuangkan apa yang dulu dirindukan orang-orang Kurdi berupa keadilan pembangunan dan keberpihakan kepada Islam.

Erdogan dengan AKPnya saat ini di pusat kota Turki justru sedang berhadap-hadapan dengan anak cucu dan para pengiku Mustafa Kamal Attaturk yang disokong sepenuhnya oleh negara-negara Barat yang “tidak pernah” berkedip bulu matanya menanti kapan saatnya Erdogan dan AKP jatuh.

Bahkan mereka bukan hanya menunggu, namun juga melakukan sejumlah upaya merongrong pemerintahan Erdogan yang Islamis seperti lewat jalur kudeta militer yang mereka dukung dan juga perang ekonomi yang dilakukan para spekulan mata uang.

Maka sudah saatnya orang-orang Kurdi bahu membahu sepenuhnya dengan Erdogan dalam meniti kejayaaan dan kebangkitan bangsa Turki.

Termasuk untuk meniti kembali pembebasan Yerussalem bersama umat Islam sedunia, seperti dulu kakek moyang mereka Sultan Shalahuddin Al Ayyubi melakukannya.

Apalagi, saat ini dua kota besar Turki, Istanbul dan Ankara dipastikan akan jatuh ke tangan para penerus Mustafa Kamal Attaturk yang bernaung dalam Partai CHP.

Kemenangan yang disinyalir banyak kalangan terjadi karena besarnya dukungan Barat kepada mereka untuk melawan pemerintahan Erdogan yang Islamis.

Jika masyarakat di Istanbul dan Ankara mulai meninggalkan Erdogan dan berpaling ke Barat, maka sudah saatnya orang-orang Kurdi berdiri di belakang Erdogan sepenuhnya menyokong kebangkitan bangsa Turki.

Bagaimanapun, Turki memiliki sejarah yang agung yang pernah menguasai daratan Asia, Afrika hingga Eropa.

Dan Kurdi adalah bagian penting dari sejarah tersebut.

Wallahu a’lam bishshawab.

*) PENULIS Teuku Zulkhairi adalah Dosen UIN Ar-Raniry, Banda Aceh.

KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved