Kupi Beungoh
Mengapa Erdogan Menang di Wilayah Kurdi?
Dalam pemilu lokal Turki beberapa hari lalu, beberapa wilayah Kurdi justru dimenangkan oleh AKP.
Mengapa Erdogan Menang di Wilayah Kurdi?
Oleh Teuku Zulkhairi
AK Party atau AKP (Adalet ve Kalkınma Partisi) pimpinan Recep Tayyep Erdogan meskipun kalah di Ankara dan kemungkinan di Istanbul, namun berhasil menang secara nasional dengan izin Allah swt.
AKP meraih banyak kursi gubernur dan wali kota di berbagai kota mtropolitan di seluruh Turki.
Perbandingannya, AKP meraih 15 kursi walikota metropolitan, 25 kursi gubernur dan 534 kursi bupati.
Sementara Partai CHP (Cumhuriyet Halk Partisi) meraih 11 kursi wali kota metropolitan, 10 kursi gubernur, dan 191 kursi wali kota di seluruh Turki.
CHP adalah partai warisan Kemal Attaturk yang dulu merubah azan ke dalam bahasa latin dan melarang jilbab muslimah serta melarang pengajaran Alquran di sekolah-sekolah.
Hasil pemilu ini menunjukkan pengaruh paham sekuler di Turki ini masih cukup kuat tentunya.
Kira-kira begitulah hasil sementara dua partai besar di Turki ini yang dapat kita amati di situs KPUnya Turki atau di media-media Turki terkemuka Turki seperti Anadolu Agency, Yeni Safak, dan Daily Sabah.
Baca: Partai Pimpinan Erdogan Kalah di Ankara, Istanbul, dan Izmir, Tapi Masih Unggul di Seluruh Negeri
Baca: Viral Foto Presiden Turki Erdogan Berpose Salam 2 Jari dan Dukung Prabowo, Ini Fakta Sebenarnya
Sementara partai besar lainnya, yaitu MHP (Milliyetçi Çalışma Partisi) yang merupakan partai koalisi AKP, meraih 1 kursi wali kota metropolitan, 10 kursi gubernur dan 145 kursi bupati.

Yang paling menarik adalah pertanyaan sebagaimana judul tulisan di atas, "bagaimana Erdogan yang memerangi PKK tapi menang di wilayah Kurdi?"
PKK (Partai Pekerja Kurdistan) adalah organisasi yang puluhan tahun memerangi pemerintahan Turki.
Mereka ingin mendirikan negara sendiri di wilayah tenggara Turki yang didominasi suku Kurdi.
Mereka juga bekerja sama dengan sejumlah negara asing dalam melancarkan perangnya terhadap Pemerintahan Turki.
Secara ideologi, PKK berideologi komunis.
Sementara muslim Kurdi umumnya bermazhab Sunni seperti halnya Erdogan.
Dan PKK ini memiliki hubungan yang sangat akrab dengan Partai HDP (Peoples' Democratic Party), partai berbasis Kurdi yang merupakan partai salah satu besar lainnya.
Setidaknya keakraban mereka ini terjadi di sejumlah wilayah di tenggara Turki sebagaimana diberitakan sejumlah media.
Nah, dalam pemilu lokal Turki beberapa hari lalu, beberapa wilayah Kurdi justru dimenangkan oleh AKP.
Sementara HDP yang memiliki hubungan dengan PKK kalah telak di sejumlah provinsi Kurdi.
Seperti Provinsi Sanliurfa, Gaziantep, Kilis, Sirnak dan banyak wilayah lainnya.
Tentu ini menjadi menarik mencermati jalan pikiran dan dukungan politik orang Kurdi dalam pemilihan lokal yang baru berlangsung.
Kembali ke pertanyaan dalam judul tulisan di atas, bagaimana Erdogan yang "memerangi" teroris PKK yang notabenenya orang-orang Kurdi, namun partainya Erdogan berhasil secara meyakinkan memenangi pemilu lokal di sejumlah besar wilayah Kurdi?
Baca: Aksi Mahasiswa Aceh Demo Tolak PT EMM Tiga Hari Berturut-turut Dapat Dukungan dari Turki
Baca: Biografi Tokoh Dunia - Mehmed II Sang Penakluk Konstantinopel, Sultan Ottoman Turki
Berikut analisis penulis
Erdogan Tidak Memusuhi Kurdi
Pertama, Erdogan dan para pejabat partainya telah secara serius membangun wilayah-wilayah Kurdi.
Mereka membangun infrastruktur air minum.
Infrastruktur air limbah dan sanitasi juga telah diperbaiki dengan infrastruktur baru.
Pekerjaan konstruksi yang luas dilakukan untuk menghidupkan kembali provinsi-provinsi tenggara yang dirusak PKK.
Infrastruktur lama diabaikan sepenuhnya diperbarui, jalan baru dan fasilitas sosial dibangun sementara ruang hijau meningkat.
Utang pemerintah kota untuk bisnis lokal dibayar.
Sementara sekolah, bangunan publik, dan bangunan lain yang rusak akibat ulah PKK juga diperbaiki.
Kedua, sejarah menunjukkan bahwa orang-orang Kurdi adalah para pejuang Islam.
Dari "rahim" Kurdi pernah lahir pejuang Islam yang tangguh seperti Sultan Shalahuddin Al Ayyubi yang berhasil merebut kembali Yerussalem dari kaum Salibis.
Baca: Salahuddin Al-Ayyubi Macan Perang Salib
Dan sejarah keberpihakan Kurdi kepada Islam ini, hari ini sejatinya sedang dilanjutkan oleh Recep Thayeb Erdogan dan Partainya, AKP.
Kita menyaksikan bagaimana Erdogan berpihak kepada rakyat Palestina yang dijajah Israel.
Bagaimana Erdogan sangat bercita-cita membebaskan Yerussalem.
Kita juga menyaksikan bagaimana Turki yang dipimpin Erdogan menyelamatkan banyak muslim yang lari dari konflik Suriah.
Orang-orang Kurdi di Provinsi Kilis dan lainnya bahu membahu dengan pemerintah Turki merawat pengungsi Suriah yang lari dari kekejaman ISIS dan Bassar Assad.
Bahkan tentara Turki juga masuk ke Jarablus dan Afrin dalam wilayah Suriah untuk menghajar ISIS sehingga para pengungsi Suriah yang lari ke Turki dapat kembali lagi ke kampung halaman mereka ini.
Realitas ini barangkali telah menyadarkan warga Kurdi, bahwa Erdogan yang membangun Turki dengan semangat Islam telah berjuang keras untuk memenuhi harapan warga Kurdi dan dunia Islam.
Bahwa perang yang dilancarkan Erdogan kepada PKK adalah perang melawan distablitas.
Perang melawan terorisme.
Perang melawan spionase asing yang berusaha mengobok-obok soliditas bangsa Turki dan gerakan kebangkitannya sejak dua dekade yang lalu.
Baca: Ada Abu Tumin dan Abu Kuta, Ini 26 Ulama Aceh yang Teken Nota Kesepahaman dengan Prabowo Sandi
Maka dalam pemilu Lokal Turki, meskipun Erdogan sedang melancarkan perang melawan PKK, namun Partai pimpinan Erdogan justru berhasil menang besar di sejumlah wilayah basis Kurdi yang tadinya dikuasai HDP, sebuah partai yang dicurigai berafiliasi dengan PKK.
PKK seharusnya tidak perlu lagi memerangi pemerintahan Turki yang dipimpin Erdogan.
Sebab, jika dulu orang-orang Kurdi marah atas kejatuhan Daulah Utsmaniyah oleh Mustafa Kamal Attaturk, sehingga mereka melancarkan peperangan bersenjata, namun kini Erdogan justru sedang memperjuangkan apa yang dulu dirindukan orang-orang Kurdi berupa keadilan pembangunan dan keberpihakan kepada Islam.
Erdogan dengan AKPnya saat ini di pusat kota Turki justru sedang berhadap-hadapan dengan anak cucu dan para pengiku Mustafa Kamal Attaturk yang disokong sepenuhnya oleh negara-negara Barat yang “tidak pernah” berkedip bulu matanya menanti kapan saatnya Erdogan dan AKP jatuh.
Bahkan mereka bukan hanya menunggu, namun juga melakukan sejumlah upaya merongrong pemerintahan Erdogan yang Islamis seperti lewat jalur kudeta militer yang mereka dukung dan juga perang ekonomi yang dilakukan para spekulan mata uang.
Maka sudah saatnya orang-orang Kurdi bahu membahu sepenuhnya dengan Erdogan dalam meniti kejayaaan dan kebangkitan bangsa Turki.
Termasuk untuk meniti kembali pembebasan Yerussalem bersama umat Islam sedunia, seperti dulu kakek moyang mereka Sultan Shalahuddin Al Ayyubi melakukannya.
Apalagi, saat ini dua kota besar Turki, Istanbul dan Ankara dipastikan akan jatuh ke tangan para penerus Mustafa Kamal Attaturk yang bernaung dalam Partai CHP.
Kemenangan yang disinyalir banyak kalangan terjadi karena besarnya dukungan Barat kepada mereka untuk melawan pemerintahan Erdogan yang Islamis.
Jika masyarakat di Istanbul dan Ankara mulai meninggalkan Erdogan dan berpaling ke Barat, maka sudah saatnya orang-orang Kurdi berdiri di belakang Erdogan sepenuhnya menyokong kebangkitan bangsa Turki.
Bagaimanapun, Turki memiliki sejarah yang agung yang pernah menguasai daratan Asia, Afrika hingga Eropa.
Dan Kurdi adalah bagian penting dari sejarah tersebut.
Wallahu a’lam bishshawab.
*) PENULIS Teuku Zulkhairi adalah Dosen UIN Ar-Raniry, Banda Aceh.
KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.