Macan Hitam, Pasukan Elite Perempuan yang Kerap Teror Sri Lanka dengan Aksi Bom Bunuh Diri
Prabakaran, pemimpin Macan Tamil, tahu kenapa. Dia memberikan sanksi atas pemboman itu dan terkadang terlibat dalam perencanaan.
"Aku sangat bahagia dan bangga," kata Mary. "Dia memberikan hidupnya untuk apa yang dia yakini. Dia mengirimiku surat dan memberitahuku untuk tidak sedih. Dia melakukan ini karena apa yang terjadi pada orang-orang Tamil."
Baca: Yuk! Malam Ini Ketemu Zaskia Sungkar di Taman Sari Banda Aceh
Foto-fotonya menghiasi dinding rumah satu kamar dasarnya. Satu mengenakan seragam militer, satu lagi mengenakan seragam hitam Macan Hitam dan satu dengan pemimpin Macan Tamil, Villipulai Prabakaran.
Kini mereka berada jauh dari rumah keluarga di Jaffna yang harus mereka tinggalkan 10 tahun lalu dari apa yang dikatakannya adalah penindasan oleh tentara Sri Lanka.
Mayor Sassy adalah satu dari 70 perempuan Macan Hitam yang telah meninggal.
Baca: Prabowo Menang di Bener Meriah, Hasanuddin Darjo Terbanyak Suara DPD
Ketenaran
Dia muncul dalam video khusus Black Tigers, sebuah media ketenaran yang agak mengerikan di mana mereka ditampilkan dalam pelatihan yang terkait dengan gambar gerak lambat anak-anak yang tersenyum.
Sulit membayangkan apa yang memotivasi mereka untuk membuang senyum, mengemas tubuh mereka dengan bahan peledak dan mengorbankan hidup mereka.
Mary adalah seorang Katolik Tamil, tetapi ia tidak melihat konflik moral di jalan yang dipilih putrinya.
"Dia gadis yang baik," katanya padaku. "Semua orang berkata begitu, sangat bahagia, sangat baik. Kamu akan menyukainya."
Baca: Mantan Tuha Peut Mantak Raya Pidie Surati Camat dan Setdakab, Ini Sebabnya
Dan juga, sangat berkomitmen. Mary memiliki tiga putri dan satu putra. Mereka semua, katanya, ingin menjadi Macan Hitam.
"Putri saya mengatakan dalam surat terakhirnya kepada saya bahwa tidak ada orang lain dari keluarga yang boleh pergi. Satu sudah cukup. Saya pikir itu benar. Satu sudah cukup untuk keluarga mana pun."
Dan dia tersenyum sekali lagi, sebuah senyum yang bisa dibanggakan oleh orangtua yang memang sudah bangga.
Kesedihan
Di ibukota Sri Lanka, Kolombo, tidak ada senyuman untuk para pembom Macan Tamil. Tentu bukan dari Sinnathamby Sasisda John.
Putrinya, Rasia, dan cucu perempuan berusia dua setengah tahun, Ashvini, terbunuh tahun lalu dalam ledakan ketika Macan membunuh seorang politisi Tamil.
Baca: Sat Resnarkoba Polres Langsa Gagalkan Upaya Penyelundupan 52 Kg Ganja Ke Sumut