Breaking News

Sultan Pontianak Ungkap Dugaan Kecurangan Pilpres 2019, Sampaikan Temuan di Lapangan

Sultan mengatakan, kecurangan yang terjadi, terindikasi dilakukan KPU Provinsi Kalimantan Barat dan atau KPU Kota Pontianak

Editor: Muhammad Hadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/SYAHRONI
Sultan IX Pontianak, Sultan Syarief Machmud Melvin Akadri 

Bongkar Kecurangan Pilpres 2019, Sultan Pontianak Sampaikan Fakta Nyata Kecurangan di Pontianak

SERAMBINEWS.COM - Sultan Pontianak, Syarif Mahmud Alkadrie atau akrab disapa Sy Melvin mengungkap dugaan kecurangan Pilpres 2019 yang terjadi di Kota Pontianak.

Sultan mengatakan, kecurangan yang terjadi, terindikasi dilakukan KPU Provinsi Kalimantan Barat dan atau KPU Kota Pontianak

Sultan Pontianak juga menyampaikan fakta kecurangan yang terjadi di TPS 012 Kelurahan Saigon, Pontianak Timur.

Baca: Update Hasil Real Count KPU Senin 22 April 2019 Pukul 16.00 WIB, Berapa Selisih Jokowi Vs Prabowo?

Menurutnya, di TPS itu masyarakat menemukan lembar surat suara yang sudah dicoplos sebelum waktu pemilihan.

"Dimana masyarakat menemukan 90 lembar surat suara Pilpres yang sudah dicoblos, sebelum waktu pemilihan dibuka di TPS tersebut," ungkap Sultan Pontianak dalam video yang kini beredar di media sosial Twitter sejak 20 April 2019, lalu. 

Atas kecurangan yang terjadi, Sultan Pontianak meminta KPU Kalimantan Barat dan Pontianak untuk bertanggung jawab terkait hal itu.

"Hal ini saya tekankan untuk menghindari amarah masyarakat Kalimantan Barat khususnya umat Muslim Kalbar dan Kota Pontianak," katanya.

Baca: Sebut Ada 1.200 Kasus Dugaan Kecurangan Pilpres 2019, BPN Prabowo-Sandiaga Telah Laporkan ke Bawaslu

Berikut pernyataan lengkap Sultan Pontianak:

Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Allahu akbar, allahu akbar, saya sultan Sy Mahmud Alkadrie, Sultan Pontianak ke-IX.

Pertama saya ucapkan terimakasih kepada seluruh umat Islam yang telah menjaga stabilitas keamanan hingga Pilpres, Pileg  dapat berjalan dengan lancar dan aman.

Sekalipun beberapa TPS terjadi kecurangan-kecurangan seperti lembaran surat suara yang sudah dicoblos capres nomor urut satu.

Padahal lembaran surat suara itu berada di kotak suara yang disegal dan digembok. 

Kecurangan ini terindikasi dilakukan KPU Provinsi Kalimantan Barat dan atau KPU Kota Pontianak. 

Oleh karena itum, saya selaku Sultan Pontianak meminta pertanggung jawaban KPU Provinsi Kalimantan Barat dan KPU Kota Pontianak, terkait kecurangan tersebut.

Hal ini saya tekankan untuk menghindari amarah masyarakat Kalimantan Barat khususnya umat Muslim Kalbar dan Kota Pontianak

Sebagai contoh nyata kecurangan tersebut adalah seperti yang terjadi di Jalan Panglima Aim, yaitu di TPS 012 Kelurahan Saigon, Pontianak Timur.

Dimana masyarakat menemukan 90 lembar surat suara Pilpres yang sudah dicoblos, sebelum waktu pemilihan dibuka di TPS tersebut. 

Dan kepada aparat TNI maupun Polri, saya juga menuntut netralitas dalam menegakkan keadilan di wilayah kita. 

Kerjasama TNI, Polri, KPU, dan Bawaslu untuk menindak tegas.  

Terima kasih.

Baca: Istrinya Singgung soal Prabowo di Pilpres 2019, Andre Taulany: Mohon Dimaafkan Segala Khilaf

Dikonfirmasi Tribun, pada Senin (22/4/2019), Melvin membenarkan statementnya dalam video tersebut.

"Yang jelas intinya bukan kita bicara benar atau tidaknya, yang jelas surat suara datangnya masuk ke KPU dan disebarkan oleh KPU," tuturnya.

"Mungkin ini keteledoran KPU itu sendiri mengapa sampai terjadi hal-hal yang seperti di TPS. Mengapa tidak diperiksa terlebih dahulu, jadi hal-hal keteledoran ini bisa membuat kecurangan," jelasnya.

"Makanya timbullah hal-hal yang ada di TPS kemarin yang mengundang perhatian masyarakat," tegasnya.

Sultan menegaskan video di twiter itu benar dirinya yang membuat.

"Kalau tidak benar mengenai adanya kecurangan tidak mau saya membuat video seperti itu," tukasnya.

Baca: Viral Pengantin Wanita Meninggal Sehari Setelah Menikah, Begini Kronologinya

Hasil Sementara Real Count

Hasil Pilpres 2019 di website KPU sudah masuk 125.773 dari 813.350 TPS atau 15.46% hingga Senin (22/4/2019) jam 13.00 WIB.

Perolehan suara Jokowi - Ma'ruf Amin sementara 13.095.712 atau 54,86 persen.

Perolehan suara Prabowo - Sandiaga Uno saat ini 10.777.470 atau 45,14 persen.

Komisi Pemilihan Umum saat ini terus melakukan penghitungan suara dan melanjutkan proses tahapan Pemilu 2019.

KPU juga mengajak masyarakat untuk melaporkan jika menemukan salah entry data di website KPU RI.

Ketua KPU Kalbar, Ramdan mengatakan progres entry dan pindai C1 di Kalbar sudah mencapai 62,97 persen atau sudah lebih separuh untuk Kalbar.

"Banyak memang yang bertanya kepada kami bagaimana untuk mengetahui dan kita sudah sampaikan, dari infopemilu.go.id, silahkan akses karena bisa diakses oleh publik," kata Ramdan.

Baca: Haji Uma Bantu Rp 20 Juta Untuk Biaya Pengobatan dan Pengurusan Jenazah Mahasiswa Aceh di Mesir

Dalam website tersebut, lanjutnya seperti untuk Kalbar, bisa dicari Kecamatan, hingga TPS yang hendak diketahui hasil ataupun form C1nya.

"Artinya kita bisa sama-sama memantau karena proses sekarang sesuai tahapan adalah masih rekap berjenjang dan sekarang masih di tingkat kecamatan. Tapi berdasarkan laporan KPU Kabupaten Kota se-Kalbar yang sudah mengentry form C1 sudah mencapai 62,97 persen," katanya.

Ramdan menyatakan, jika ada yang salah input dalam website atau tidak sesuai, masyarakat dapa melaporkan dengan menghubungi Call Center di 021 31902567 atau di 021 31902577 atau Melalui aplikasi whatsapp di 081211772443 dan email di bagianteknis@kpu.go.id

"Kalau memang ada ditemukan, bisa dikonfirmasi kepada kita, kepada kami, inikan pekerjaan, waktu, tenaga tentu ada tingkat kecapekan, maka kami mengingatkan kepada KPU Kabupaten Kota harus ada waktu istrirahat, namun jika masih ditemukan (salah entry) segera diinformasikan dan kami akan mengecek dipindah dan scannya, jika ada kekeliruan harus dibetulkan kembali," terangnya.

Baca: Ada Mantan Kapolda, Ini Daftar Lengkap 15 Polisi Meninggal Saat Bertugas Selama Pemilu 2019

Walaupun kembali ditegaskan Ramdan, jika hasil yang diakui adalah rekap berjenjang secara manual.

"Yang sah berdasarkan rekap berjenjang secara manual yang dilakukan sekarang tahapannya, nanti hasil finalnya tentu berdasarkan hasil rekap berjenjang yang manual," jelasnya.

Pakar Hukum Tata Negara, Mahfud MD mengatakan sudah ada kemajuan di KPU sejak jam 22.00 tadi malam.

Input data Pilpres lebih lancar. Berbeda dengan tiga hari sebelumnya yang tidak lancar karena semua data Pilpres, Pilleg (DPR/DPD/DDPRD) berebutan dimasukkan sehingga terjadi bottle neck, tersendat semua.

"Betul KPU perioritaskan data Pilpres fulu agar tak dituduh macam-macam," kata Mahfud MD.

Baca: Sultan Pontianak Ungkap Temuan 90 Surat Suara Tercoblos untuk Capres 01, Videonya Beredar di Medsos

Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul: Sultan Pontianak Bongkar Kecurangan di Pilpres 2019, Sampaikan Fakta Nyata Kecurangan di Pontianak

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved