Setelah 5 Bulan di RSUZA, Pasien Kanker Paru Diboyong ke Jakarta, Haji Uma Bantu Biaya Pendampingan

Haji Uma menanggung biaya pendampingan, di antaranya sewa rumah singgah dan biaya hidup pendamping pasien, selama di Jakarta.

Penulis: Zainal Arifin M Nur | Editor: Zaenal
SERAMBINEWS.COM/Hand Over
Kolase foto, Najmuddin, pasien kanker paru-paru asal Reubee, Delima, Pidie, saat berada di Bandara Sultan Iskandar Muda Blangbintang Aceh Besar, dan ketika berada di rumah singgah di Slipi, Jakarta Barat, Kamis (25/4/2019). 

Setelah 5 Bulan di RSUZA, Pasien Kanker Paru Diboyong ke Jakarta, Haji Uma Bantu Biaya Pendampingan

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Najmuddin (32), pasien kanker (tumor) paru-paru yang telah lima bulan menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Zainoel Abidin Banda Aceh, telah dirujuk ke Jakarta, Kamis (25/4/2019).

Najmuddin bersama istri Manghfirah (30), dan abang kandungnya Bukhari, berangkat ke Jakarta dengan menumpang pesawat Garuda Indonesia, tadi pagi.

Biaya pemberangkatan Najmuddin dan istrinya, serta biaya perawatan selama di Jakarta, ditanggung oleh Pemerintah Aceh dan BPJS atas rujukan dari pihak RSUDZA.

Sementara itu, Anggota DPD RI asal Aceh, H Sudirman alias Haji Uma, menanggung biaya pendampingan, di antaranya sewa rumah singgah dan biaya hidup pendamping pasien, selama di Jakarta.

Bukhari, abang kandung Najmuddin kepada Serambinews.com mengatakan, mereka telah tiba dengan selamat di Jakarta.

“Kami dijemput oleh tim Haji Uma dan kemudian dibawa ke rumah singgah di dekat Rumah Sakit Kanker Dharmais, di kawasan Slipi, Jakarta Barat,” kata Bukhari seraya menyampaikan terima kasih kepada Haji Uma dan pihak RSUDZA serta BPJS yang telah membantu biaya perawatan adiknya.

“Kami mohon doa untuk kesembuhan adik kami,” imbuhnya.

Baca: 2 Orang Lagi Tenaga Pemilu Tumbang di Bireuen, Jatuh di Atas Kursi Saat Isi Data

Baca: Haji Uma Tanggung Biaya Pendampingan Pengobatan Naira

Kabar serupa juga disampaikan Haji Uma melalui fanspagenya, Kamis (25/4/2019) pukul 15.55 WIB.

“Tadi pagi, staf ahli saya di Jakarta menjemput salah satu saudara kita dari Sigli, Aceh yang dirujuk dari Rumah Sakit Zainoel Abidin Banda Aceh ke Rumah Sakit Dharmais di Jakarta guna menjalani pengobatan lanjutan atas penyakit yang dideritanya,” tulis Haji Uma.

Dijelaskan, dari Bandara Soekarno-Hatta, pasien dan keluarga yang mendampingi langsung dibawa menuju ke rumah singgah di sekitaran rumah sakit Dharmais yang telah diupayakan sebagai tempat singgah bagi pasien tersebut.

“Dalam kesempatan ini, saya mengajak saudara-saudari semua untuk ikut saling mendoakan bagi saudara kita agar diberikan kesembuhan oleh Allah SWT dari penyakit yang dideritanya. Amin,” tulis Haji Uma.

Status Haji Uma ini telah mendapatkan 1,9 ribu tanggapan, 268 komentar dan 143 kali dibagikan.

Diberitakan sebelumnya, di tengah kesibukannya mengawal hasil Pemilu 2019, Anggota DPD RI asal Aceh H Sudirman alias Haji Uma masih menyempatkan diri mengunjungi pasien di rumah sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh.

pasien yang dikunjungi Haji Uma pada Jumat (19/4/2019) malam, adalah Najmuddin (32), warga asal Reubee, Kecamatan Delima, Kabupaten Pidie.

Najmuddin yang divonis mengindap tumor/kanker paru dan tidak mampu lagi bangun dan berbicara, terlihat senang saat melihat wajah Haji Uma.

Manghfirah (30), istri Najmuddin bercerita, suaminya mulai sakit-sakitan sejak masih berada di Malaysia, pertengahan 2018 lalu.

Di Malaysia, Najmuddin bekerja sebagai tukang masak pada warung nasi goreng di Johor Bahru.

“Awalnya saat datang ke klinik, dokter mengatakan Abang (Najmuddin) hanya sakit asam urat. Tapi karena setelah tiga bulan tidak kunjung sembuh, akhirnya beliau pulang dan berobat di Aceh,” ujarnya.

Setiba di Aceh, bulan November 2018, Najmuddin dibawa ke RSUD Tgk Chik Ditiro Sigli, Pidie.

Dari dokter di rumah sakit Sigli inilah kami tahu bahwa Abang mengindap tumor paru,” ujar Maghfirah.

Satu minggu di RSUD Sigli, Najmuddin kemudian dirujuk ke RSUDZA Banda Aceh.

“Praktis kami sudah lima bulan dirawat di sini (RSUDZA). Sudah beberapa kali ke luar masuk rumah sakit,” cerita Maghfirah kepada Haji Uma.

Baca: Suara untuk Haji Uma Tembus Tiga Ratus Ribu

Baca: Pesona ‘Haji Uma’

Setelah mendengar riwayat pasien, Haji Uma terlihat mengambil telepon dan menghubungi seseorang yang menurutnya adalah pengawas rumah sakit itu.

Dalam pembicaraan itu, Haji Uma meminta kepada pihak RSUDZA agar dapat segera merujuk pasien tersebut ke Jakarta.

Haji Uma menyatakan keprihatinannya terhadap kondisi pasien yang kondisi terus memburuk.

Hasil scan juga menunjukkan tumor di paru pasien juga semakin membesar.

“Ini tidak mungkin lagi ditunggu, harus segera ada tindakan untuk merujuk pasien ke Jakarta. Insya Allah tim saya di Jakarta akan menjemput dan memfasilitasi keperluan pasien dan pendamping selama berada di Jakarta, seperti rumah singgah dan biaya makan,” ujar Haji Uma.

Anggota DPD RI asal Aceh, H Sudirman (Haji Uma) mengunjungi Najmuddin, pasien kanker paru-paru di ruang Safa, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Zainoel Abidin, Banda Aceh, Jumat (19/4/2019) malam.
Anggota DPD RI asal Aceh, H Sudirman (Haji Uma) mengunjungi Najmuddin, pasien kanker paru-paru di ruang Safa, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Zainoel Abidin, Banda Aceh, Jumat (19/4/2019) malam. (SERAMBINEWS.COM/ZAINAL ARIFIN M NUR)

Haji Uma juga memerintahkan stafnya untuk mengawal proses penerbitan rujukan dan pemberangkatan pasien dari Banda Aceh ke Jakarta.

Kepada Serambinews.com, Haji Uma mengatakan, dirinya datang ke rumah sakit setelah mendapat pengaduan dari Bukhari, abang dari Najmuddin.

Keluarga kurang mampu dari pedalaman Pidie ini mengaku bingung dan meminta bantuan dari Haji Uma, karena sudah lima bulan seperti tidak ada solusi terhadap kondisi penyakit yang diderita adiknya.

“Kami berharap, Haji Uma bisa memberikan solusi kepada kami. Alhamdulillah, beliau sudah membuka jalan kepada kami untuk membawa Najmuddin berobat ke Jakarta. Mudah-mudahan ikhtiar ini mendapat keberkahan dari Allah,” ungkap Bukhari.

Sekilas Tentang Kanker Paru-paru

Dikutip dari Wikipedia.org, kanker paru-paru merupakan penyakit dengan ciri khas adanya pertumbuhan sel yang tidak terkontrol pada jaringan paru-paru.

Bila tidak dirawat, pertumbuhan sel ini dapat menyebar ke luar dari paru-paru melalui suatu proses yang disebut metastasis ke jaringan yang terdekat atau bagian tubuh yang lainnya.

Sebagian besar kanker yang mulai di paru-paru, yang dikenal sebagai kanker paru primer, adalah karsinoma yang berasal dari sel epitelium. Jenis kanker paru yang utama adalah SCLC (kanker paru sel kecil), atau disebut juga kanker sel gandum, dan NSCLC (kanker paru non-sel-kecil).

Gejala paling umum adalah batuk (termasuk batuk darah), berat badan turun, dan sesak napas.

Penyebab paling umum kanker paru adalah paparan dalam jangka waktu yang lama terhadap asap tembakau, faktor genetik, gas radon, dan polusi udara, termasuk asap rokok pasif.

Kanker paru dapat dilihat melalui foto rontgen dada dan tomografi komputer (CT scan).

Diagnosis dapat dipastikan dengan biopsi yang biasanya dilakukan melalui prosedur bronkoskopi atau dipandu dengan CT.

Perawatan dan hasil dalam jangka panjang tergantung pada tipe kanker, stadium (tingkat penyebaran), dan keadaan kesehatan pasien secara keseluruhan, diukur berdasarkan kondisi umum.

Untuk kasus Najmuddin, keluarga menduga jangkitan kanker paru ini disebabkan oleh paparan asap saat memasak nasi goreng, dalam jangka waktu lama.

Selama bekerja sebagai tukang masak nasi goreng, Najmuddin tidak menggunakan masker untuk menyaring udara yang masuk melalui hidungnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved