Opini

Ramadhan Plus  

Marhaban Ya Ramadhan! Setiap memasuki bulan Ramadhan ucapan ini hampir saban tahun menghiasi setiap halaman muka media di Aceh

Editor: hasyim
zoom-inlihat foto Ramadhan Plus   
IST
DRS. SYARKAWI, M.ED Kepala Bapel-KKM Universitas Almuslim Bireuen

Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Allah untuk mengatur segala sesuatu. Malam itu penuh kesejahteraan sampai terbit fajar.

Syawal tiba
Jika Ramadhan telah kita jalani dengan sukses dan sempurna, yaitu dengan menikmati “Rahmah” di sepuluh awal Ramadhan, dengan memperoleh “maghfirah” di sepuluh pertengahan dan dengan meraih “`itqun minan naar” serta dengan bertatahkan “taqwa”, maka memasuki 1 Syawal layaklah diberi ucapan “minal `aidin wal faizin”. Semoga termasuk (golongan) orang-orang yang kembali kepada fitrah (tanpa dosa) dan termasuk orang-orang yang memperoleh kemenangan.

Sehubungan dengan datangnya hari raya Idul Fitri, kita diwajibkan membayar zakat fitrah bagi dirinya, anak dan istrinya serta untuk orang-orang yang menjadi tanggungan kita. Dan bila mana telah tiba dan kita melaksanakan shalat Idul Fitri, dimana sebelumnya hendaklah mandi terlebih dahulu, kemudian berpakaian yang rapi dan memakai wangi-wangian serta agar makan-minum walau hanya sedikit.

Hal yang perlu diperhatikan dalam merayakan hari raya Idul Fitri, janganlah berlomba-lomba di dalam kemewahan. Pamer pakaian yang serba mewah dan mahal. Karena hari raya diperuntukkan kepada orang-orang yang bertambah taqwanya. Sebagaimana sabda Rasulullah “bukanlah Hari Raya itu untuk orang yang berpakaian baru, akan tetapi Hari Raya itu bagi orang yang taqwanya bertambah”.

Ramadhan plus
Idealnya orang yang berpuasa dan mendirikan (melaksanakan shalatnya pada malam lailatul qadar) karena keimanan yang teguh mengharapkan pahala dari Allah, dan mendapat keampunan-Nya, Allah menganugerahi taqwa. Sementara di hari fitri dengan kesucian dari noda dan dosa karena telah menjalani puasa, maka Allah memperuntukkan hari raya itu untuk orang-orang taqwanya semakin bertambah.

Ini artinya taqwa yang sudah diperoleh di bulan Ramadhan, memasuki bulan syawal, taqwa itu semakin kuat dan konsisten. Apalagi bila diiringi dengan puasa syawal maka Allah akan memberikan ganjaran yang banyak. Sebagaimana sabda Rasulullah saw. “Barang siapa yang berpuasa pada bulan bulan Ramadhan kemudian diiringi puasa enam hari di bulan syawal, maka seakan-akan dia berpuasa setahun”.(H.R. Muslim dan lainnya dari Abu Ayyub Al-Anshari).

Taqwa itu suatu yang sangat berharga dalam pandangan Allah, karena taraf dan derajat manusia ternyata terdapat pada tingkat ketaqwaan kepada Allah semata. Dan Allah sangat mengapresiasikan hamba-Nya.

Sungguh taqwa itu sesuatu yang sangat bernilai bagi seseorang dalam pandangan Allah. Karena taraf dan derajat manusia ternyata terletak pada tingkat ketaqwaan kepada Allah semata. Sebagaimana pengakuan Allah swt dengan firman-Nya” sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah adalah orang yang paling taqwa kepadaNya.”(Q.S. Al-Hujarat:13).

Taqwa itu mengacu pada konsep/kaedah mengikuti semua perintah Allah dan menjauhi larangannya. Maka siapa saja yang tunduk dan patuh kepada perintah dalam bentuk apapun dan sanggup meninggalkan berbagai bentuk larangan dan bahkan syubhat sekalipun mampu ditinggalkan, maka di situlah telah nilai esensial yang dimiliki. Taqwa di hati siapa pun, laki-laki atau perempuan, tua atau pun muda, yang mengarah kepada “ibadah mukaramun, Laa yaa’shunallaha fima amarahum wa yaf’aluna maa yu’maruun”. Email: Syarkawi682@gmail.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved