Kegeraman Elite Demokrat hingga Ancam Keluar dari Koalisi Prabowo-Sandi

Jansen mengatakan, serangan terhadap Ani sama saja tidak menghargai perjuangan Partai Demokrat untuk memenangkan Prabowo-Sandiaga.

Editor: Faisal Zamzami
DYLAN APRIALDO RACHMAN/KOMPAS.com
Juru bicara Badan Pemenangan Nasional pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (BPN) Ferdinand Hutahaean di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019) (DYLAN APRIALDO RACHMAN/KOMPAS.com) 

Sampai 22 Mei

Di tengah kegusaran elite Demokrat, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan menekankan sikap partainya dalam Koalisi Indonesia Adil dan Makmur.

Kata dia, koalisi akan berakhir seiring pengumuman hasil Pemilu Serentak 2019.

Hasil Pemilu 2019 akan diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 22 Mei 2019.

"Saat ini saya luruskan, Demokrat tetap bersama 02, sampai nanti tanggal 22 Mei," kata Hinca, di sela rekapitulasi penghitungan suara tingkat nasional di Gedung KPU RI, Jakarta, Senin (20/5/2019) dini hari, seperti dikutip dari Antara.

Terkait sikap sejumlah kader seperti Ferdinand, Hinca bisa memahami kegusaran itu.

Namun, dia menegaskan, Demokrat akan menuntaskan janji koalisi ini hingga 22 Mei.

Setelah itu, partak politik memiliki kedaulatan masing-masing untuk menentukan sikap politiknya.

"Bagi Demokrat, menyentuh garis finish, koalisi harus kami tuntaskan dengan konsisten sampai 22 Mei itu," kata dia.

Baca: Tiba di Polda Metro Jaya dengan Tangan Diborgol, Lieus: Saya Tak Akan Jawab Pertanyaan Penyidik

Baca: Polisi Tangkap Lieus Sungkharisma Terkait Dugaan Makar, 2 Kali Tak Penuhi Panggilan

Baca: Warga Kayu Menang Antusias Desanya Dikunjungi Tim Safari Ramadan Bupati Aceh Singkil

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kegeraman Elite Demokrat dan Kelanjutan Koalisi Prabowo-Sandiaga..."

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved