Ramadhan 1440 H

Benarkah Tidur Siang di Bulan Ramadhan Jadi Ibadah? Berikut Penjelasannya

tidur orang yang berpuasa adalah ibadah, diamnya tasbih, amalnya dilipatgandakan, doanya mustajab dan dosanya diampunkan.

Editor: Zaenal
SERAMBINEWS.COM/Hand over
Tgk Muhazzir Budiman MA, Dosen STISNU Aceh. 

Analisis Hadis

Terlepas dari keotentikan sanad hadis, namun yang pasti dari segi maknanya terdapat dua tinjauan.

Pertama, orang yang berpuasa akan selalu berkumpul bersama manusia yang lain, baik di rumah, di tempat kerja, di majlis ilmu, di pasar dan lain-lainnya.

Dalam perkumpulan dengan manusia lain itu maka sering kali terjadi hal-hal yang dapat menghapus pahala atau keutamaan puasa.

Antara hal-hal yang dapat menghapus hikmah puasa tersebut adalah terjadinya dusta, ghibah, melihat perempuan atau laki-laki yang mahram, marah, dan lain-lain.

Salah satu cara untuk mengantisipasi dari bahaya-bahaya itu adalah tidur pada siang hari.

Dengan tidur, maka orang yang berpuasa akan terhindar dari bahaya-bahaya tersebut.

Nah, bentuk antisipasi seperti ini dalam agama Islam dianggap sebagai ibadah.

Yang disebut dengan ibadah salbiyah (yang bersifat pentiadaan bahaya-bahaya tersebut).

Ibadah seperti ini sama dengan ibadah sedekah yang Rasulullah saw. wajibkan atas setiap individu muslim.

Jika tidak ada harta untuk bersedekah, maka hendaklah seorang muslim menahan diri dari berbuat yang buruk karena imsak dari berbuat yang buruk adalah sedekah juga.

Karena itu, maka tidurnya orang yang berpuasa pada siang hari Ramadhan adalah ibadah dan berpahala.

Baca: Niat dan Tata Cara Shalat Idul Fitri Sendirian dan Berjamaah

Kedua, orang yang berpuasa dalam bulan Ramadhan dituntut agar memperbanyak amal baik, terutama ibadah-ibadah wajib.

Tidur-tidur pada siang hari bulan puasa dapat menyebabkan terganggu atau tertinggal amal-amal baik.

Dan bisa juga mewariskan lemah dan malas.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved