Ramadhan 1440 H

Benarkah Tidur Siang di Bulan Ramadhan Jadi Ibadah? Berikut Penjelasannya

tidur orang yang berpuasa adalah ibadah, diamnya tasbih, amalnya dilipatgandakan, doanya mustajab dan dosanya diampunkan.

Editor: Zaenal
SERAMBINEWS.COM/Hand over
Tgk Muhazzir Budiman MA, Dosen STISNU Aceh. 

Tradisi Masyarakat

Sudah menjadi tradisi masyarakat Islam saat bulan Ramadhan beristirahat. Sehingga banyak masjid dipenuhi oleh orang-orang yang tidur.

Begitu juga di surau, musalla, dan rumah-rumah.

Meneropong tradisi tidur-tidur umat Islam dalam bulan Ramadhan, maka dapat dibagi kepada tiga model.

Pertama, tidurnya orang-orang yang berpuasa dalam bulan Ramadhan karena lelah sebab lapar dan dahaga, untuk memelihara puasa dan untuk persiapan agar kuat ibadah.

Ada juga karena tidak tidur malam sebab qiyamul lail, maka tidur siang hari untuk persiapan qiyamul lail malam selanjutnya.

Umumnya tidur umat Islam seperti ini dalam bulan Ramadhan tidak tertinggal amal-amal baik.

Maka tidur seperti ini adalah baik dan jadi ibadah.

Kedua, tidurnya orang-orang yang berpuasa dalam bulan Ramadhan karena sudah menjadi tradisi dan tidak ada tujuan apapun untuk ibadah.

Selain itu, juga pengaruh faktor lapar dan dahaga, dan faktor tidak tidur malam.

Biasanya kebanyakan masyarakat seperti ini sudah menjadi tradisi dalam bulan Ramadhan tidak tidur malam, dan mereka berkumpul semua di meunasah atau masjid.

Namun mereka walaupun tidur-tidur di meunasah atau masjid tetap melaksanakan salat 5 waktu dan amal-amal baik lainnya.

Maka tidur model kedua ini adalah di anggap baik dan menjadi ibadah salbiyah, karena dengan tidur itu mereka terhindar dari bahaya-bahaya yang dapat menghapus pahala puasa tersebut.

Ketiga, tidurnya orang-orang yang berpuasa pada siang hari dalam bulan Ramadhan karena malas dan lesu, tidak tidur malam, menganggap tidur orang yang berpuasa ibadah, dan pengaruh praktek tradisi yang berlebihan.

Biasanya mereka itu tidur sepanjang siang Ramadhan dan tertinggal sebagian salat 5 waktu, juga tertinggal amal-amal baik lainnya.

Mereka baru bangun ketika sore hari dan keluar simpang gampong atau jalan-jalan sore saampai waktu berbuka.

Maka tidur orang yang berpuasa model ketiga ini tentu tidak baik, salah, dan bukan ibadah sama sekali.

Karena tidur mereka bukan terhindar dari bahaya-bahaya tersebut, tapi mendatangkan bahaya lain yang lebih besar, yaitu tertinggal salat dan timbul sifat lemah dan malas.

Dengan demikian, jawaban dari benarkah tidur siang di bulan Ramadhan ibadah? adalah terperinci.

Tergantung model tidurnya.

Dan hadis tidur orang yang berpuasa adalah ibadah bisa digunakan sebagai fadhailul a’mal.

Artinya hadis tersebut sebenarnya berbicara tentang kelebihan bulan Ramadhan dan targhib bagi umat Islam.

Namun tidur yang dimaksudkan dalam hadis itu tentu tidur yang sesuai dengan aturan agama Islam, karena tidak mungkin Rasulullah melegalkan sesuatu yang berlawanan dengan aturan agama Islam secara mutlak. Wallahua’lam.

Penulis adalah Dosen Hukum Islam STISNU Aceh, Pengurus harian Dewan Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Alumni Dayah (DPP ISAD). Email: muhazzir86@gmail.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved