Kupi Beungoh
Misteri Rezeki Muhammad Subhan, tak Dapat Kerja di Aceh, Jadi Dosen di King Abdul Aziz Jeddah
Manusia hanya bertugas merealiasasikan skenario Sang Pencipta, dengan bersungguh-sungguh, sampai berhasil meraih yang terbaik sesuai potensi
Kisah Muhammad Subhan, tak Dapat Kerja di Aceh, Kini Jadi Dosen di King Abdul Aziz University Jeddah
Oleh Hasan Basri M. Nur*)
ORANG Aceh percaya bahwa “langkah, raseuki, peuteumon, mawot” (masa depan, rezeki, jodoh, ajal) adalah rahasia Ilahi.
Manusia hanya bertugas merealiasasikan skenario Sang Pencipta, dengan bersungguh-sungguh, sampai berhasil meraih yang terbaik sesuai potensi yang diberikan Allah.
Muhammad Subhan Ishak, ST., M.Sc., Ph.D., M.LogM., Aff.M.ASCE., CMILT dalam hidupnya terus berjuang untuk mewujudkan mimpi.
Dia memilih jalur pendidikan untuk mengabdi.
Gelar-gelar yang disandangnya dapat dibagi dua kategori.
Pertama, gelar akademik S1, S2 dan S3, yaitu ST, MSc, PhD.
Kedua, gelar sertifikasi profesi dengan rincian:
M.LogM dikeluarkan oleh Asosiasi Logistik Malaysia sebagai "Pakar Logistik"
CMILT dikeluarkan oleh Australia sebagai "Chartered Logistician and Transport"
Aff.M.ASCE dikeluarkan oleh USA sebagai "Ahli Teknik Sipil".
Baca: Wacana Pembubaran Koalisi Parpol Pendukung di Pilpres, Ini Tanggapan BPN, TKN hingga Mahfud MD
Baca: Teuku Markam, Penyumbang 28 Kg Emas untuk Puncak Monas, Tapi Justru Berakhir di Penjara
Setelah menyelesaikan S1 di Fakultas Teknik Sipil Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh pada 1998, Subhan melanjutkan S2 ke UKM Malaysia, lalu S3 ke UUM Malaysia.
Di S2 dia mengambil jurusan transportasi perkotaan, sementara jurusan kepelabuhanan.