Wasekjen Demokrat Minta Prabowo Bubarkan Koalisi Partai Pendukung, BPN: Kalau Mau Keluar Silahkan
Menurut Rachland Nashidik, saat ini Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2019 telah usai.
Laporan Wartawan Gridhot.ID, Candra Mega
SERAMBINEWS.COM - Wakil Sekjen Partai Demokrat Rachland Nashidik menganjurkan agar Prabowo Subianto membubarkan koalisi partai politik pendukungnya.
Adapun parpol pendukung yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Adil dan Makmur, yakni Partai Gerindra, PKS, PAN, Berkarya dan Demokrat.
Anjuran itu disampaikan Rachland Nashidik melalui akun Twitter pribadinya, Sabtu (8/6/2019).
Menurut Rachland Nashidik, saat ini Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2019 telah usai.
Sementara, BPN pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengajukan sengketa hasil Pilpres ke Mahkamah Konstitusi (MK), namun proses tersebut tidak melibatkan peran partai koalisi.
"Pak @prabowo, Pemilu sudah usai. Gugatan ke MK adalah gugatan pasangan Capres. Tak melibatkan peran Partai.
Saya usul, Anda segera bubarkan Koalisi dalam pertemuan resmi yang terakhir.
Andalah pemimpin koalisi, yang mengajak bergabung. Datang tampak muka, pulang tampak punggung," tulis Rachland seperti dikutip Gridhot.ID.
Baca: Rayakan Idul Fitri 2019, Pemimpin Tertinggi Iran Ampuni 691 Narapidana
Baca: Warga Palu Temukan Uang Ratusan Ribu Rupiah dalam Tanah, Diduga Milik Korban Gempa dan Tsunami
Pada cuitan lain, Rachland Nashidik juga mengusulkan Joko Widodo untuk membubarkan koalisi partai politik.

Cuitan Wakil Sekjen Partai Demokrat Rachland Nashidik Twitter/@RachlandNashidik
Rachland Nashidik menilai mempertahankan koalisi seperti mengawetkan permusuhan di antara dua kubu dan memelihara potensi benturan di akar rumput.
"Anjuran yang sama, bubarkan Koalisi, juga saya sampaikan pada Pak @jokowi. Mempertahankan koalisi berarti mempertahankan perkubuan di akar rumput.
Artinya mengawetkan permusuhan dan memelihara potensi benturan dalam masyarakat. Para pemimpin harus mengutamakan keselamatan bangsa," lanjutnya.
Pasalnya, pembubaran koalisi dinilai sebagai langkah terbaik untuk menyatukan masyarakat yang terpecah belah karena Pilpres 2019.
"Sekali lagi, Pak @jokowi dan Pak @prabowo, bertindaklah benar. Dalam situasi ini, perhatian utama perlu diberikan pada upaya menurunkan tensi politik darah tinggi di akar rumput.
Membubarkan koalisi lebih cepat adalah resep yang patut dicoba. Gugatan di MK tak perlu peran partai," tutur dia.
Baca: Gegara Tak Ada Jaringan Internet di Kampung Halamannya, Bocah Kecil Ini Menangis dan Mengamuk
Baca: Tata Cara Puasa Syawal, Berikut Ini Niat, Ketentuan, dan Keutamaannya

Cuitan Wakil Sekjen Partai Demokrat Rachland Nashidik Twitter/@RachlandNashidik
Mengetahui kicauan Rachland Nashidik, Juru Bicara BPN pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Andre Rosiade pun angkat bicara.
Andre Rosiade meminta elite Partai Demokrat tak membuat gaduh dengan melontarkan pernyataan terkait koalisi parpol pendukung pasangan no urut 02 secara terbuka ke publik.
"Berkoalisi itu kalau punya masukan silakan disampaikan di dalam (secara internal), bukan bikin gaduh."
"Di situ saling memberikan masukan, tapi di internal bukan merongrong atau bikin gaduh terus," ujar Andre saat dihubungi Kompas.com, Minggu (9/6/2019).
Andre Rosiade mempersilakan Partai Demokrat menentukan sikap jika ingin keluar dari koalisi parpol pengusung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Namun, apabila ingin bertahan di dalam koalisi, maka ia meminta Partai Demokrat tidak melontarkan pernyataan yang membuat gaduh dan menjaga etika berkoalisi.
Baca: Ini Hukuman Bagi ASN yang Bolos Usai Libur Lebaran, Skorsing 3 Hari dan Potong Tunjangan Kerja
Baca: Pertamina Tambah Elpiji Subsidi untuk Aceh

Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno bersama Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di JCC Senayan, Jakarta, Selasa (15/1/2019) Abror Rizky/Fotografer SBY
"Kalau ingin bertahan, ya tolong etika koalisi itu dijaga, jangan bikin gaduh terus," kata Andre.
Ia pun meminta Koalisi Indonesia Adil dan Makmur fokus terhadap permohonan sengketa hasil Pilpres yang diajukan BPN ke Mahkamah Konstitusi (MK).
"Kita fokus gugat di MK jangan bikin gaduh. Kalau mau keluar silakan, kalau memang kebelet menjadi menteri setelah reshuffle Juni-Juli ini ya monggo silakan," ucapnya.
(*)
Artikel ini telah tayang di gridhot.id dengan judul Wasekjen Demokrat Usulkan Prabowo Bubarkan Koalisi Partai Pendukung, Jubir BPN: Kalau Mau Keluar Silahkan, Memang Kebelet Jadi Menteri