Sebut Masjid Illuminati, Ustaz Rahmat Baequni Jadi Tersangka Ujaran Kebencian, Ini Reaksi Kang Emil

Ridwan Kamil mengatakan, Rahmat Baequni tinggal menjelaskan ujaran yang dipermasalahkannya kepada kepolisian

Editor: Amirullah
Foto: Instagram/@ustadzrahmatbaequni
Ustaz Rahmat Baequni. 

Tapi kemarin, ada berapa petugas KPPS yang meninggal? 229 orang? Itu dari kalangan sipil, dari kepolisian berapa yang meninggal? Jadi total berapa? 390 orang meninggal.

Sesuatu yang belum pernah terjadi dan ini tidak masuk di akal. Bapak ibu sekalian, ada yang sudah mendapat informasi mengenai ini?

Tapi ini nanti di-skip ya. Bapak ibu sekalian yang dirahmati Allah, ketika semua yang meninggal ini dites di lab, bukan diautopsi, dicek di lab forensiknya, ternyata apa yang terjadi?

Semua yang meninggal ini, mengandung dalam cairan tubuhnya, mengandung zat yang sama, zat racun yang sama. Yang disebar dalam setiap rokok, disebar ke TPS.

Tujuannya apa? Untuk membuat mereka meninggal setelah tidak dalam waktu yang lama. Setelah satu hari atau paling tidak dua hari.‎ Tujuannya apa? agar mereka tidak memberikan kesaksian tentang apa yang terjadi di TPS."

2. Mengutip dari Medsos

Ustaz Rahmat Baequni mengaku tidak bertujuan memecah belah bangsa.

Ucapannya mengenai petugas KPPS tewas diracun berasal dari media sosial.

Ia juga berjanji kooperatif menjalani pemeriksaan.

"Saya Rahmat Baequni, dengan ini saya menyatakan saya kooperatif ikuti jalani pemeriksaan. Tentang apa yang disampaikan (polisi), saya hanya mengutip saja dari pemberitaan yang viral di media sosial. Saya katakan jemaahnya juga sudah pada tahu itu ramai di media sosial," ujar Ustaz Rahmat Baequni di Gedung Ditreskrimsus Polda Jabar Jalan Soekarno-Hatta Bandung, Jumat (21/6/2019).

"Sekali lagi saya tidak bermaksud menyebar berita bohong hingga menciptakan kisruh di media sosial. Saya cinta tanah air dan bangsa ini dan enggak mungkin berusaha memecah belah bangsa ini," ujarnya.

Ia kembali menegaskan apa yang dikatakannya bukan ucapan yang berasal dari pemikiranya.

"Intinya saya hanya mengutip apa yang ada di media sosial, saya konfirm lagi ke jemaah dan jemaah juga bilang iya‎. Saya katakan kita tunggu ini penyebabnya apa," ujar Baequni.

Upaya ia mengutip konten media sosial pun bukan inisiatif darinya. Menurutnya, ada jemaah yang menanyakan kebenaran soal petugas KPPS meninggal diduga diracun.

"Saat itu sedang rame di media sosial, ada jemaah yang bertanya ini gimana, akhirnya saya sampaikan berdasarkan informasi yang saya terima,. Itu yang saya maksudkan berdasarkan media sosial. Saya kira ada juga yang melakukan seperti saya tapi tdk terliput," ujar Baequni.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved