Sepak Terjang Dahnil Anzar, Pernah Jadi Tukang Parkir, Aktivis HAM hingga Didapuk Jadi Jubir Prabowo
Dahnil Anzar Simanjuntak ditunjuk sebagai juru bicara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak ditunjuk sebagai juru bicara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Dengan demikian, Dahnil akan menjadi penyambung lidah Prabowo untuk berbicara dengan masyarakat atau kelembagaan.
Dahnil bisa dibilang masih seumur jagung menjejaki dunia politik.
Pria kelahiran 10 April 1982 itu sebelumnya lebih banyak terlibat sebagai aktivis.
Ia kerap bergabung dalam koalisi masyarakat sipil yang membela masalah hukum dan hak asasi manusia.
Ia juga cukup vokal dalam mendesak kepolisian dan pemerintah untuk mengungkap penyerangan terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan.
Latar belakang pendidikannya pun bukan politik, melainkan ilmu ekonomi dan kebijakan publik.
Langkah awal Dahnil masuk ke dunia politik adalah saat ditunjuk sebagai koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno untuk Pemilihan Presiden 2019.
Maka, mulai September 2018, ia mengkoordinir para juru bicara Prabowo-Sandiaga lainnya, yaitu Mayjen TNI (Purn) Sudrajat, Rachland Nashidik, Ferry Juliantono, Dede Yusuf, dan Desi Ratnasari.
Dahnil pun rela menanggalkan status aparatur sipil negara yang diembannya sebagai dosen tetap di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Sebelum bergabung sebagai juru bicara BPN, Dahnil mengaku menanyakan terlebih dahulu soal komitmen penyelesaian kasus HAM masa lalu kepada Prabowo.
Menurut Dahnil, Prabowo memastikaan akan menyelesaikannya.
Bahkan, kata Dahnil, Prabowo akan menerima dengan lapang dada jika harus menjalani proses hukum apabila terdapat bukti yang kuat terhadap dirinya atas kasus pelanggaran HAM.
"Yang harus segera kita lakukan, kita ungkap faktanya secara utuh. Kemudian rekonsiliasi nasional seperti apa ya silakan. Itu menurut saya lebih baik daripada setiap pemilu kita akan berdiskusi dengan ini terus. Seperti nasi basi yang disajikan terus menerus," kata Dahnil, saat itu.
Hal tersebut yang mendasari Dahnil setuju dirinya menjadi koordinator jubir BPN, karena selama ini ia memang concern terhadap isu-isu HAM.
Terseret kasus korupsi
Di tengah jalan, nama Dahnil terseret kasus dugaan korupsi yang ditangani kepolisian.
Ia diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi dana kemah Pemuda Islam Indonesia yang diusut Polda Metro Jaya pada November 2018.
Kegiatan kemah Pemuda Islam Indonesia ini diadakan memakai dana APBN Kemenpora Tahun Anggaran 2017 dan melibatkan GP Ansor serta Pemuda Muhammadiyah.
Diduga, ada kerugian negara dalam pelaksanaannya. Dalam laporan pertanggungjawaban panitia, terdapat tanda tangan Dahnil.
Saat diperiksa, Dahnil mengaku pihaknya telah mengembalikan dana Rp 2 miliar kepada Kementerian Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora).
Untuk kasus ini, polisi telah menetapkan Ketua Panitia Kemah dari Muhammadiyah Ahmad Fanani sebagai tersangka.
Jadi jubir Prabowo
Prabowo Subianto secara resmi menunjuk Dahnil sebagai juru bicara.
Hal itu disampaikan Prabowo melalui akun Twitter-nya @ prabowo, Minggu (28/7/2019) malam.
"Selamat malam sahabat, selamat berakhir pekan. Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan bahwa mulai ke depan saya dibantu Bung @Dahnilanzar sebagai juru bicara resmi Ketua Dewan Pembina/Ketua Umum Partai @Gerindra," tulis Prabowo.
Dengan penunjukkan ini, pernyataan yang disampaikan oleh Dahnil ke publik mewakili pandangan dan pendapat Prabowo.
Mendapat amanah tersebut, Dahnil meminta dukungan dari orang-orang terdekatnya.
"Mohon doa dan dukungan sahabat saya. Mulai hari ini secara resmi saya ditunjuk menjadi Juru Bicara resmi Ketua Dewan Pembina/Ketua Umum Partai Gerindra. Semoga saya bisa menunaikan tanggungjawab ini dengan baik dan mohon doa dan dukungan sahabat sekalian," ujar Dahnil melalui pesan singkat.
Kendati demikian, Dahnil tak menjelaskan apakah dengan penunjukkan itu artinya ia juga tercatat sebagai kader Partai Gerindra.
Bagaimana Profil, Biodata dan rekam jejak Dahnil Anzar Simanjuntak?
Ia lahir di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara pada 10 April 1982.
Meski lahir di Kabupaten Langkat, namun Dahnil Anzar menghabiskan masa kecilnya di Kuala Simpang, Aceh Tamiang.
Di sana lah Dahnil Anzar Simanjuntak menjalani pendidikannya mulai dari TK sampai SMP.
Dahnil Anzar Simanjuntak sekolah di TK Aisyiyah, kemudian melanjutkan ke SDN Sriwijaya dan SMPN Kuala Simpang.
Namun ketika masuk catur wulan 1 SMP, Dahnil Anzar Simanjuntak dan keluarganya pindah ke Sibolaga, Sumatera Utara dan menyelesaikan pendidikan SMP di sana.
Lulus dari SMP, Dahnil Anzar Simanjuntak kemudian ikut keluarganya pindah ke Tangerang, di sanalah dia mengenyam bangku SMA.
Lulus dari SMA, Dahnil Anzar Simanjuntak sangat ingin melanjutkan kuliah.
Sayangnya keinginannya terkendala kurangnya dana.
Akhirnya bersama teman-temannya, Dahnil Anzar Simanjuntak membuka kursus Bahasa Inggris bernama Garis English Center Club (GECC).
Tidak hanya itu, demi mencukupi segala kebutuhannya, Dahnil Anzar Simanjuntak juga sempat menjadi tukang parkir.
Pada tahun 2000, seluruh keluarganya pindah lagi ke Medan, namun Dahnil Anzar Simanjuntak memutuskan untuk tetap merantau.
Akhirnya sang ayah membantu biaya untuk ia berkuliah.
Dahnil Anzar Simanjuntak akhirnya melanjutkan ke STIE Ahmad Dahlan, Jakarta mengambil Akuntansi Publik.
Lulus dari STIE Ahmad Dahlan Jakarta, Dahnil Anzar Simanjuntak kemudian mendapat kesempatan untuk melanjutkan ke S2.
Dahnil Anzar Simanjuntak kemudian melanjukan ke Universitas Indonesia dan mengambil Kebijakan Publik.
Lulus dari UI, Dahnil Anzar Simanjuntak kemudian mengmabil program doktoral di Universitas Diponegoro, Semarang mengambil fokus Ilmu Ekonomi.
Dahnil Anzar Simanjuntak berhasil menggondol gelar doktornya pada 2018 setelah menyelesaikan disertasinya yang berjudul “Penggunaan Sistem Pengendalian Manajemen Berbasis Etika Muhammadiyah dalam Meningkatkan Kinerja UMKM”.
Berhasil meraih magister dari Universitas Indonesia, Dahnil Anzar Simanjuntak kemudian bekerja sebagai dosen di Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Sultan Ageng Tirtayasa, Banten.
Selama menjadi dosen, Dahnil Anzar Simanjuntak juga harus membagi waktu karena ia juga tengah mengambil program doktoralnya di Universitas Diponegoro, Semarang.
Dahnil Anzar Simanjuntak kemudian merambah ke dunia bisnis.
Dahnil Anzar Simanjuntak dipercaya sebagai Komisaris sebuah perusahaan perkebunan bernama Utama Palm mandiri Sentosa.
Selain itu, Dahnil Anzar Simanjuntak juga memiliki bisnis di bidang kuliner dan property.
Pada tahun 2009, Dahnil Anzar Simanjuntak didapuk sebagai Wakil Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah sampai tahun 2014.
Pada periode selanjutnya, Dahnil Anzar Simanjuntak terpilih menjadi Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah menggantikan Saleh Partaonan Daulay.
Dahnil Anzar Simanjuntak menjabat sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah sejak 24 Desember 2014 sampai 29 November 2018.
Nama Dahnil Anzar Simanjuntak mulai dikenal masyarakat luas ketika mencuat aksi 212 pada 2016 yang menuntut Presiden Joko Widodo memroses hukum Basuki Tjahja Purnama atau Ahok yang dulu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Wajah Dahnil Anzar Simanjuntak kemudian sering menghiasi layar kaca dalam berbagai acara televisi.
Namanya semakin populer ketika ia didapuk menjadi Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto - Sandiaga Uno pada 2018.
Akibat menjadi juru bicara tim BPN, Dahnil Anzar Simanjuntak yang saat itu berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa akhirnya mengundurkan diri sebagai ASN.
Menjabat sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah ia disebut-sebut terlibat dalam dugaan kasus korupsi dana kemah tersebut.
Dahnil Anzar Simanjuntak sendiri dalam pemeriksaannya mengaku telah mengembalikan uang senilai Rp 2 miliar ke Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Ia juga mengklaim bahwa kasus tersebut merupakan sebuah rekayasa karena dirinya telah kritis terhadap pemerintah.
Di lain pihak, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono membantah kalau kasus dugaan korupsi tersebut bukanlah rekayasa.
Argo mengungkapkan kalau kasus tersebut merupakan hasil gelar perkara setelah polisi memeriksa sejumlah saksi dan mengumpulkan barang bukti.
Penelitian
Sistem Jaminan Sosial Tradisional (2007)
Evaluasi Pengelolaan Keuangan Zakat (2005)
Akuntabilitas Keuangan Partai Politik Di Provinsi Banten (2009)
Evaluasi Kebijakan Publik Bidang Pariwisata Di Provinsi Banten (2012)
Mengukur Potensi Investasi Di Provinsi Banten (2013)
Mitologi Akuntabilitas Keuangan Partai Politik Di Indonesia (2016)
Buku "Guru Kampung Berjuang Untuk Kesejahteraan" Tahun 2006. Penerbit M;Shoot Press
Buku "Akrobat Pembangunan; Telah Kritis Kebijakan Publik Lokal dan Nasional" Tahun 2011. Penerbit Paradigma Press
Buku "Dinasti Rente" Tahun 2014. Penerbit Booknesia Press
Buku "AKUNTABILITAS PUASA RAMADHAN" Tahun 2015. Penerbit PPPM Press
Publikasi
Guru Kampung Berjuang Untuk Kesejahteraan (2006) (M;Shoot Press)
Akrobat Pembangunan; Telah Kritis Kebijakan Publik Lokal dan Nasional (2011) (Paradigma Press)
Dinasti Rente (2014) (Booknesia Press)
Akuntabilitas Puasa Ramadhan (2015) (PPPM Press)
Baca: Tujuh Kubik Kayu Ilegal Logging Bersama Dua Unit Mobil Diamankan Polres Pidie
Baca: Real Madrid Tampil Buruk Selama Tur Pramusim 2019, Ini 5 Kesalahan Zinedine Zidane
Baca: Pendemo: Dapur Rumah Warga Subulussalam Masuk Kawasan HGU PT Laot Bangko
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sepak Terjang Dahnil Anzar, dari Aktivis HAM hingga Didapuk Jadi Jubir Prabowo" dan tribun-medan.com dengan judul Dahnil Anzar Simanjuntak, Pernah Menjadi Tukang Parkir sebelum Menjadi Jubir Prabowo- Sandi.