Unik

Kisah Dua Surat dari Perang Dunia I yang Kembali ke Daratan Setelah Seabad

Sementara Herbie Neville, keponakan buyut Malcolm Neville, menuturkan bahwa kisah ini seolah mempertemukan keluarganya kembali

Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/DEBORAH BROWN via NEW YORK POST
Dua surat dalam botol yang ditulis oleh prajurit Australia saat berlayar menuju medan perang di Prancis pada masa Perang Dunia I ditemukan lebih dari satu abad kemudian di pesisir barat Australia. 

SERAMBINEWS.COM - Lebih dari seabad lamanya, dua pesan sederhana dari masa lalu tersimpan rapat dalam sebotol minuman bersoda merek Schweppes. 

Hingga akhirnya, botol kaca bening itu muncul kembali ke permukaan, seolah dibawa oleh waktu sendiri.

Pada 9 Oktober lalu, keluarga Brown dari Esperance, Australia Barat, menemukan botol tersebut di atas garis air Pantai Wharton—sebuah lokasi yang tenang namun kini menyimpan kisah menakjubkan.

“Saat kami patroli pantai, botol kecil itu tampak biasa saja. Tapi entah kenapa, rasanya seperti menunggu untuk ditemukan,” ujar Deb Brown, yang menemani suaminya, Peter, dan putri mereka, Felicity, dalam kegiatan rutin pembersihan pantai menggunakan motor ATV.

Di dalam botol, dua lembar kertas lusuh bertinta pensil terlipat rapi—surat dari dua prajurit Australia bernama Malcolm Neville (27) dan William Harley (37). 

Tertanggal 15 Agustus 1916, surat-surat itu ditulis ketika keduanya tengah berlayar menuju medan perang di Prancis, di atas kapal HMAT A70 Ballarat.

Pesan dari Dua Dunia

Neville menulis kepada ibunya, Robertina, di Wilkawatt, Australia Selatan, meminta siapa pun yang menemukan suratnya untuk mengabarkan kepada sang ibu bahwa ia baik-baik saja.

“Makanannya sejauh ini enak, kecuali satu hidangan yang akhirnya kami kubur di laut,” tulisnya ringan, bahkan sempat bercanda tentang gelombang laut yang membuatnya “bahagia seperti Larry” — sebuah ungkapan lama Australia yang berarti sangat bahagia.

Sementara itu, Harley menulis dari suatu tempat di Great Australian Bight, teluk besar yang membentang dari Adelaide hingga Esperance. Ia menutup suratnya dengan kalimat sederhana, tapi menyentuh hati:

“Semoga penemu surat ini dalam keadaan sebaik kami saat ini.”

Kisah Dua Takdir

Takdir membawa perjalanan mereka pada arah berbeda.

Neville gugur setahun kemudian di medan perang Eropa. Sementara Harley selamat, meski dua kali terluka. 

Ia wafat pada 1934 di Adelaide akibat kanker—yang diyakini keluarganya disebabkan paparan gas beracun Jerman di parit-parit pertempuran.

Lebih dari satu abad kemudian, botol itu muncul di pantai yang sama-sama mereka kenal sebelum berangkat perang.

Baca juga: Takut Dirudal China, Amerika Serikat Hidupkan Lapangan Terbang Era Perang Dunia II

Deb Brown meyakini botol itu tidak pernah jauh berlayar. 

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved